SOLOPOS.COM - Ilustrasi investor memantau pergerakan saham di pasar modal. (freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal menguji level 7.030 pada perdagangan Kamis (21/9/2023) hari ini.

Head of Research NH Korindo Sekuritas Liza Camelia Suryanata mengatakan kesempatan bagi IHSG untuk kembali menembus level 7.000 tidak lepas dari pengaruh pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed pada 19-20 September 2023.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Menurut Liza, hal tersebut menandakan masih adanya peluang bagi perekonomian AS untuk memgalami soft landing.

“Fakta The Fed sudah mulai berpikir untuk mengerem suku bunga acuan menandakan bahwa AS sudah masuk ekonomi soft landing, apa yang Bank Sentral AS lakukan selama ini untuk memerangi inflasi dengan menaikkan suku bunga mulai terlihat efeknya,” ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Rabu (20/9/2023).

Namun demikian, Liza mengimbau pelaku pasar untuk mencermati pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang menyebutkan adanya kemungkinan untuk menaikkan suku bunga acuan hingga 25 basis poin (bps) di level 5,5 hingga 5,75 persen.

Adapun, Liza menyebut bahwa pergerakan IHSG, Kamis (21/9/2023) masih akan dibayangi oleh sentimen dari keputusan The Fed terkait level suku bunga acuan. Menurutnya, IHSG masih berpeluang untuk bertahan di level psikologisnya 7.000.

Head of Research NH Korindo Sekuritas itu menilai perlu adanya minat beli asing yang lebih tinggi guna mendukung IHSG untuk terus menanjak.

“IHSG besok [hari ini] diperkirakan masih ada peluang untuk bertahan di area 7.000 yang menjadi level psikologisnya. Namun, perlu minat beli asing yang lebih tinggi untuk menopang pergerakan IHSG terus menanjak,” sambung Liza.

Senada, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menyebut bahwa IHSG berpotensi untuk melanjutkan penguatan ke kisaran 7.030 hingga 7.050 pada perdagangan Kamis (21/9/2023).

Valdy menyampaikan potensi penguatan itu didukung oleh terbentuknya rising window bersamaan dengan penguatan pada hari ini, Rabu (20/9/2023). Pergerakan IHSG besok diperkirakan dipengaruhi oleh beberapa sentimen, baik dari dalam maupun luar negeri.

Untuk perdagangan hari ini, analis merekomendasikan saham ESSA, ITMG, MPMX dan WIRG.

Sebagai informasi, pada Federal Open Market Committee (FOMC) yang digelar pada 19-20 September 2023, The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya di level 5,25 persen—5,50 persen.

Namun The Fed memproyeksikan kenaikan suku bunga akan kembali terjadi pada akhir tahun, dengan mencapai level 5,50 persen—5,75 persen.

Pada hari ini, pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI), namun sejumlah pelaku pasar telah memprediksi BI akan kembali menahan suku bunga acuannya di level saat ini 5,75 persen.

“Dengan demikian, maka pergerakan IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji rentang area 7.055-7.090,” ujar Tim Analis MNC Sekuritas dalam riset pada Kamis, (21/9/2023).

Pada perdagangan hari ini, IHSG diprediksi memiliki level support di 6.900, dan 6.823 sementara itu level resistance di 7.053, dan 7.080

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (20/9/2023), ditutup menguat di tengah pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup menguat 31,36 poin atau 0,45 persen ke posisi 7.011,68. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,38 poin atau 0,56 persen ke posisi 970,42.

“IHSG di akhir perdagangan ditutup menguat, sedangkan bursa global bergerak variatif akibat pelaku pasar masih menantikan keputusan kebijakan moneter The Federal Reserve (The Fed),” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu seperti dilansir Antara.

Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya, namun pasar akan fokus terhadap proyeksi ekonomi dan pernyataan Ketua Fed Jerome Powell setelah pertemuan tersebut.

Pernyataan Jerome Powell merupakan petunjuk arah ke depan mengenai rencana The Fed pada sisa tahun 2023 ini terkait suku bunga acuan dan proyeksi ekonomi baru, di tengah kenaikan harga minyak yang kembali mengancam kenaikan inflasi.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat yaitu sektor barang konsumen non primer sebesar 1,22 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor transportasi & logistik yang masing- masing naik sebesar 1,05 persen dan 0,96 persen.

Sedangkan, lima sektor terkoreksi yaitu dipimpin sektor barang baku yang turun minus 0,32 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor infrastruktur yang turun minus 0,29 persen dan minus 0,17 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu MARI, MSIN, KKGI, PTMP dan SRTG. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni TNCA, SATU, APEX, WIDI dan RELF.



Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.238.832 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,13 miliar lembar saham senilai Rp12,03 triliun. Sebanyak 288 saham naik, 249 saham menurun, dan 220 tidak bergerak nilainya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya