SOLOPOS.COM - Ilustrasi jual beli saham. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini, Rabu (9/8/2023) diprediksi masih dalam fase kosolidasi setelah sejumlah rilis data ekonomi.

Melansir Bisnis.com, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan perkembangan pergerakan IHSG masih berada dalam fase konsolidasi ditengah membaiknya rilis data perekonomian cadangan devisa dan laporan keuangan emiten sepanjang semester I/2023 yang menunjukan perbaikan.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Rilis data perekonomian mengenai tingkat kepercayaan konsumen yang sedikit terkoreksi menjadi salah satu faktor penekan pergerakan IHSG dalam rentang jangka pendek.

Mengingat secara menyeluruh kondisi perekonomian masih dalam keadaan stabil, momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan investor utk melakukan akumulasi pembelian terutama utk saham saham berfundamental kuat.

William memprediksi hari ini IHSG berisiko melemah dalam rentang 6.821-6.954. Rekomendasi saham pilihannya adalah ICBP, BMRI, ITMG, TLKM, CTRA, KLBF, JSMR, BSDE.

Sebelumnya, IHSG ditutup melemah ke 6.868,81 pada perdagangan Selasa (8/8/2023). Seiring dengan pelemahan indeks, saham PPRI, FOLK dan GTRA terpantau ambles. IHSG turun 0,25 persen atau 17,55 poin ke level 6.868,81 pada perdagangan hari ini.

IHSG bergerak pada rentang 6.861 sampai 6.915 sepanjang sesi. Tercatat, 248 saham menguat, 276 saham melemah, dan 226 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau menjadi Rp10.047 triliun. Deretan saham palig boncos atau top losers dipimpin oleh saham PT Paperocks Indonesia Tbk. (PPRI) yang baru saja listing perdana di Bursa hari ini.

Saham PPRI ambles 15 persen dan menyentuh auto rejection bawah (ARB) ke level Rp119. Urutan kedua saham terboncos adalah PT Multi Garam Utama Tbk. (FOLK) yang anjlok 14,16 persen atau 16 poin ke posisi Rp97.

Sementara saham PT Grahaprima Sukses Mandiri Tbk. (GTRA) berada di posisi ketiga dengan turun 12,08 persen ke posisi Rp262.

Adapun, saham paling laris pada perdagangan kali ini dipimpin oleh BBRI dengan nilai transaksi mencapai Rp654 miliar. Adapun saham BBRI terpantau turun 1,32 persen ke harga Rp5.625.

Terlaris kedua ditempati oleh saham BBCA dengan nilai transaksi mencapai Rp566,1 miliar. Saham BBCA terpantau turun 0,81 persen ke level 9.200.

Kemudian di posisi ketiga saham paling laris diisi oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang naik 1,36 persen ke level 3.730. Saham BBRI mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp365,6 miliar sampai dengan siang ini.

Sementara saham paling cuan atau top gainers ditempati oleh CYBR yang melesat 35 persen ke level 135, disusul JATI yang terbang 33,82 persen ke posisi 91, diposisi selanjutnya ada saham KRYA dan MOLI yang naik masing-masing 31,25 persen dan 24,59 persen. Simak pergerakan IHSG hari ini secara live.

“Sentimen dari eksternal turut memengaruhi pergerakan IHSG. Pasar Asia tampaknya terbebani setelah data terbaru menunjukkan bahwa ekspor dan impor China pada Juli 2023 terkontraksi lebih dari yang diharapkan, yang mana meningkatkan kekhawatiran tentang pemulihan ekonomi terbesar kedua di dunia,“ sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta seperti dilansir Antara.

Selain itu, pasar tampaknya kecewa terhadap otoritas China yang pada bulan lalu berjanji akan meningkatkan dukungan kebijakan untuk meningkatkan ekonomi yang lesu, namun, kurangnya rencana konkret dan tindakan tegas telah mengecewakan pasar.

Di sisi kebijakan moneter, People’s Bank of China menurunkan suku bunga utama jangka pendek pada Juni 2023 untuk pertama kalinya dalam sepuluh bulan, tetapi memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah pada Juli 2023.

Selain itu, sentimen lainnya adalah pelaku pasar berhati-hati menjelang data inflasi China untuk Juli 2023 pada Rabu (09/08) dan angka inflasi Amerika Serikat (AS) pada Kamis (10/08).

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat yaitu dipimpin sektor infrastruktur sebesar 0,81 persen, diikuti sektor properti dan sektor transportasi & logistik yang masing- masing naik 0,41 persen dan 0,03 persen.

Delapan sektor terkoreksi yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus 0,96 persen, diikuti sektor barang konsumen non primer dan sektor barang baku yang masing- masing turun 0,57 persen dan 0,35 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu CYBR, JATI, KRYA, MOLI dan BCIC. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni PPRI, FOLK, GTRA, RELF dan IRSX.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.205.412 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,56 miliar lembar saham senilai Rp8,86 triliun. Sebanyak 248 saham naik, 276 saham menurun, dan 226 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia Senin sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 122,70 poin atau 0,38 persen ke 32.377,30, indeks Hang Seng melemah 353,75 poin atau 1,81 persen ke 19.184,17, indeks Shanghai melemah 7,58 poin atau 0,23 persen ke 3.261,25, dan indeks Strait Times menguat 1,71 poin atau 0,05 persen ke 3.311,58.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya