SOLOPOS.COM - Ilustrasi jual beli saham. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan akan bergerak berfluktuatif di rentang Rp7.250 hingga 7.330 pada perdagangan hari ini, Selasa (20/2/2024), seiring sikap wait and see pelaku pasar atas peluang penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia.

Pada penutupan perdagangan Senin (19/2/2024), IHSG ditutup melemah 0,53% atau 38,8 poin ke level 7.296, seiring dengan meredanya sentimen hasil quick count Pemilu 2024.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Saham bank berkapitalisasi pasar besar seperti BBRI, BMRI, BBCA, hingga BBNI ditutup pada zona merah. Sebanyak 198 saham menguat, 336 saham melemah, dan 242 saham stagnan. Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG bergerak pada kisaran 7.277-7.339.

Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp11.596 triliun. Tim Riset Phintraco Sekuritas menjelaskan secara teknikal IHSG rebound ke level support dinamisnya di MA5 bersamaan dengan penyempitan positif slope MACD.

“Indikator Stochastic RSI sudah berada di overbought area. Sehingga IHSG diproyeksikan akan cenderung bergerak fluktuasi di rentang 7.250-7.330 pada Selasa,” tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas, dikutip Selasa (20/2/2024) seperti dilansir Bisnis.com.

Phintraco Sekuritas melanjutkan, pergerakan IHSG hari ini masih akan mencermati rilis data ekonomi penting mengenai suku bunga acuan Bank Indonesia pada Rabu (21/2/2024). Suku bunga diperkirakan akan tetap berada di level 6,00%.

Namun, lanjutnya, investor memperhatikan risalah kebijakan Bank Indonesia untuk melihat kemungkinan adanya rencana penurunan suku bunga dan pandangan Bank Indonesia terhadap kondisi makroekonomi Indonesia.

Di sisi eksternal, rilis data U.S. Conference Board Leading Index MoM Januari diperkirakan menurun dari -0,10% menjadi -0,30%. Indikator ini merupakan proyeksi kegiatan ekonomi, sehingga hal ini menjadi sentimen negatif terhadap kinerja ekonomi di pasar global.

Dari regional, investor mencermati rilis data Indeks Keyakinan Konsumer (IKK) Korea Selatan pada Selasa pagi (20/2/2024) karena merupakan salah satu negara dari G20.

Secara tren, IKK Korea Selatan mengalami peningkatan sejak bulan November 2023 dari 97,2 menjadi 101,6 di bulan Januari 2024. Dengan demikian, Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan pada Selasa (20/2/2024). Saham-saham tersebut antara lain AUTO, BRIS, BUKA, INCO, dan JSMR.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (19/2/2024) sore ditutup melemah di tengah pelaku pasar bersikap wait and see Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI).

“Indeks saham di Asia Senin (19/2/2024) ini ditutup beragam dengan kecenderungan melemah, dengan MSCI Asia- Pasifik di luar Jepang terpangkas 0,1 persen setelah melonjak 2 persen pekan lalu, seiring dengan pudarnya peluang penurunan suku bunga di tingkat global,” sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Senin, seperti dikutip dari Antaranews.

Data Producer Price Index (PPI) Amerika Serikat (AS) memperlihatkan bahwa inflasi di level produsen naik 0,3 persen month to month (mtm) pada Januari 2023, atau tertinggi dalam lima bulan, setelah turun minus 0,1 persen (mtm) pada Desember 2023.

Inflasi inti (core PPI) naik 0,5 persen, atau tercepat sejak Juli 2023, menyusul penurunan minus 0,1 persen pada bulan sebelumnya, dimana secara tahunan core PPI naik 2 persen, atau lebih cepat dari kenaikan 1,7 persen pada bulan sebelumnya.

Data PPI ini keluar hanya beberapa hari setelah rilis data CPI yang memperlihatkan inflasi di tingkat konsumen tetap tinggi meskipun bank sentral AS The Fed mempunyai ekspektasi bahwa tren penurunan inflasi (CPI) akan terus berlanjut.

CPI AS naik 3,1 persen year on year (yoy) pada Januari 2024, atau melambat dari kenaikan 3,4 persen (yoy) pada bulan sebelumnya namun masih jauh di atas target inflasi 2 persen yang dikejar oleh Federal Reserve.

Lebih lanjut, inflasi inti (Core CPI) naik 3,9 persen (yoy), atau sama dengan laju kenaikan pada Desember 2023.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor meningkat yaitu dipimpin sektor teknologi yang meningkat sebesar 0,81 persen, diikuti sektor energi yang turun sebesar 0,12 persen.

Sedangkan sembilan sektor turun yaitu sektor barang baku turun paling dalam minus sebesar 1,25 persen, diikuti sektor barang konsumen primer dan sektor industri yang turun sebesar 0,85 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu BBSS, ALII, UNRD, CUAN, dan SMLE. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni HUMI, WIDI, PTPP, BAIK, dan TOSK.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.190.064 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,97 miliar lembar saham senilai Rp9,99 triliun. Sebanyak 198 saham naik, 336 saham menurun, dan 242 tidak bergerak nilainya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya