SOLOPOS.COM - Ilustrasi jual beli saham. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan mengalami konsolidasi pada Kamis (16/2/2023) ini seiring dengan pengumuman hasil rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) terkait suku bunga BI7DRR dan proyeksi ekonomi Indonesia.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan IHSG dipengaruhi rilis tingkat suku bunga pada hari ini yang disinyalir belum terdapat perubahan. Pola gerak IHSG saat ini terlihat sedang melalui rentang konsolidasi wajar pasca mengalami kenaikan jangka pendek dalam beberapa waktu sebelumnya.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Sejumlah ekonom meramal BI akan mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level 5,75 persen pada RDG BI Februari 2023.

“Pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang akan lebih bersifat konsolidatif sehingga risiko terjadinya koreksi wajar masih perlu diwaspadai oleh para investor,” jelasnya dalam publikasi riset.

William menyampaikan hari ini IHSG berpotensi tertekan dalam rentang 6.803 – 6.988. Rekomendasi saham pilihannya adalah ICBP, BBRI, AALI, ITMG, EXCL, TBIG, LSIP, ASRI.

Dalam riset berbeda, analis Samuel Sekuritas Indonesia William Mamudi menyampaikan IHSG (6,914) belum menunjukkan momentum kuat. Doji-doji berkepanjangan saat ini menunjukkan konsolidasi di bawah resisten 6,950.

“Untuk hari ini Analis Teknikal menyukai saham BRIS, AGRO, CMNT dengan rating trading buy, MEDC dengan rating trading sell,” imbuhnya seperti dilansir Bisnis.

Sebelumnuya, IHSG pada Rabu (15/2/2023) sore ditutup melemah mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global

IHSG ditutup melemah 27,31 poin atau 0,39 persen ke posisi 6.914,5. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,67 poin atau 0,28 persen ke posisi 957,6.

“Pergerakan IHSG hari ini masih berkisar konsolidasi wajar di tengah fluktuasi harga komoditas,” ujar CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya di Jakarta, Rabu, seperti dilansir Antara.

Dari eksternal, Amerika Serikat (AS) telah melaporkan inflasi periode Januari 2023 berada di level 6,4 persen year on year (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan perkiraan konsensus yang sebesar 6,2 persen yoy.

Dari domestik, neraca perdagangan Indonesia baru saja dilaporkan mencapai 3,87 miliar dolar AS pada Januari 2023, dengan nilai ekspor mencapai 22,31 miliar dolar AS atau naik 16,37 persen yoy.

Sedangkan, nilai impor untuk periode yang sama mencapai 18,44 miliar dolar AS.

Di sisi lain, pasar masih menantikan menantikan agenda Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada Kamis (16/2/2023), yang diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen.

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya