SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada Kamis (13/7/2023) hari ini dengan dorongan sejumlah saham pilihan. Pasar saham juga mendapatkan angin segar dari rilis data inflasi AS.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan perkembangan pergerakan IHSG terlihat berhasil menggeser rentang konsolidasi wajarnya ke arah yang lebih baik, sehingga potensi kenaikan dalam jangka pendek masih terbuka.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Namun, mengingat kenaikan yang dialami sudah cukup terbatas maka para investor harus mewaspadai adanya potensi koreksi wajar.

“Di sisi lain sentimen dari fluktuasi harga komoditas juga nilai tukar rupiah yang masih akan membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang,” paparnya dalam publikasi riset.

William memprediksi IHSG hari ini bergerak di rentang 6.636-6.888. Rekomendasi saham pilihannya ialah BBCA, ICBP, AALI, BMRI, ASII, TLKM, BSDE.

Dalam riset berbeda, analis Samuel Sekuritas Indonesia William Mamudi menyampaikan IHSG (6,808) membentuk spinning top. Inverted head and shoulders terbentuk, dengan neckline di 6,700.

“Potensial lanjut rally pada awal semester II/2023,” jelasnya.

Untuk hari ini Analis Teknikal menyukai saham BBCA, MAPI, BUKA dengan rating trading buy, SSMS dengan rating trading sell. Pasar saham mendapat angin segar dari rilis data ekonomi Paman Sam.

Inflasi Amerika Serikat (AS) Juni 2023 melaju paling lambat dalam lebih dari 2 tahun terakhir, mengindikasikan kebijakan Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed) mampu mengatasi tekanan harga.

Dilansir Bloomberg pada Rabu (12/7/2023), berdasarkan data dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS indeks harga konsumen (IHK) naik 3 persen pada bulan lalu secara tahunan (year on year/y-o-y).

Jika dibandingkan dengan Mei 2023, inflasi pada Juni 2023 naik 0,2 persen. Angka Inflasi AS terkini sebesar 3 persen menyentuh level terendah sejak 2021, tetapi tetap berada di atas target The Fed yang sebesar 2 persen.

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (12/7/2023) sore ditutup menguat seiring optimisme pasar terhadap inflasi Amerika Serikat (AS), yang akan dirilis pada Kamis (13/7/2023) dini hari waktu Indonesia.

IHSG ditutup menguat 11,29 poin atau 0,17 persen ke posisi 6.808,21. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,03 poin atau 0,32 persen ke posisi 957,98.

“Pergerakan IHSG mengikuti bursa global yang dipengaruhi optimisme menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) nanti malam. Selain itu, ekspektasi bahwa kinerja perbankan kuartal II-2023 akan baik juga menjadi sentimen positif,” ujar Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei saat dihubungi di Jakarta, Rabu seperti dilansir Antara.

Konsensus memproyeksikan inflasi Amerika Serikat (AS) akan berlanjut menurun dari 4 persen ke 3,1 persen year on year (yoy) dan inflasi inti dari 5,3 persen (yoy) menjadi 5 persen (yoy).

Selain itu, pada pekan ini, beberapa pejabat The Federal Reserve (The Fed) mengatakan bank sentral kemungkinan perlu menaikkan suku lebih lanjut untuk mengekang inflasi, namun, akhir dari siklus pengetatan semakin dekat.

Dibuka menguat, IHSG berada di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG cenderung betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat yaitu dipimpin sektor teknologi sebesar 1,21 persen, diikuti sektor properti dan sektor kesehatan yang masing-masing meningkat 0,77 persen dan 0,12 persen.

Sedangkan, empat sektor terkoreksi yaitu sektor energi turun paling dalam minus 1,11 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor barah konsumen non primer yang masing-masing turun minus 0,24 persen dan 0,20 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu TRON, WIRG, BGTG, UNIQ dan RELF. Sedangkan, saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni KING, GRPM, IRSX, GJTL dan TOBA.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.338.035 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,26 miliar lembar saham senilai Rp8,74 triliun. Sebanyak 260 saham naik, 264 saham menurun, dan 219 tidak bergerak nilainya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya