SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan koreksi ke posisi 6.601 hingga 6.653 pada perdagangan hari ini, Rabu (21/6/2023).

Tim Analis MNC Sekuritas menjelaskan IHSG sebelumnya ditutup terkoreksi 0,38 persen ke 6.660 dan disertai dengan munculnya volume penjualan.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

“Dengan tertembusnya area support di 6.660, maka posisi IHSG saat ini sedang membentuk wave b dari wave (i) dari wave [iii],” jelas Tim Analis dalam riset harian, Rabu (21/6/2023) seperti dilansir Bisnis.

Hal tersebut berarti akan membawa IHSG terkoreksi untuk menguji rentang 6.601-6.653, meskipun menguat diperkirakan akan cenderung terbatas untuk menguji 6.665-6.688.

IHSG hari ini memiliki level support di 6.660, 6.578 dan level resistance di 6.744, 6.772. Adapun beberapa saham pilihan MNC Sekuritas adalah ANJT, SMGR, SRTG, dan UNIQ.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (20/6/2023) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup melemah 25,60 poin atau 0,38 persen ke posisi 6.666,46. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,21 poin atau 0,13 persen ke posisi 948,81.

“Sektor barang baku, properti, consumer cyclical, dan transportasi & logistik bergerak negatif dan menopang penurunan IHSG,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa, seperti dilansir Antara.

Pada Rabu dan Kamis atau 21-22 Juni 2023, Bank Indonesia (BI) akan melangsungkan Rapat Dewan Gubernur BI (RDG BI) untuk menentukan kebijakan moneter terkait suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR).

Konsensus memperkirakan bank sentral akan kembali menahan suku bunga acuannya di level 5,75 persen, seiring berlanjutnya penurunan inflasi dalam negeri.

Dari mancanegara, kunjungan diplomatik Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken ke China masih menjadi headline yang diamati oleh para pelaku pasar global, yang mana menunjukkan kemajuan hubungan bilateral antara AS dan China.

Selain itu, para pelaku pasar juga memperhatikan dampak kebijakan The Fed yang menahan suku bunga acuannya, namun, tetap memberikan sinyal kenaikan ke depan, artinya The Fed masih hawkish.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor meningkat di mana sektor kesehatan paling tinggi yaitu 0,18 persen, diikuti sektor energi yang naik 0,15 persen.

Sedangkan, sembilan sektor terkoreksi yaitu sektor barang baku turun paling dalam minus 1,64 persen, diikuti sektor properti dan sektor barang konsumen non primer yang minus 1,53 persen dan 1,53 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu PTIS, MITI, HRTA, NTBK, dan DFAM. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni ESTA, NZIA, ESSA, AWAN, dan PANI.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.073.682 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,95 miliar lembar saham senilai Rp8,24 triliun. Sebanyak 197 saham naik, 338 saham menurun, dan 213 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini, antara lain indeks Nikkei menguat 18,50 poin atau 0,06 persen ke 33.388,89, indeks Hang Seng melemah 305,81 poin atau 1,54 persen ke 19.607,08, indeks Shanghai melemah 15,13 poin atau 0,46 persen ke 3.240,68, dan indeks Strait Times melemah 20,94 poin atau 0,65 persen ke 3.220,23.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya