SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergerakan saham. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan konsolidasi dalam rentang 6.820—6.850 pada perdagangan Rabu (5/4/2023).

Phintraco Sekuritas menyebutkan secara teknikal terbentuk lower shadow yang panjang pada perdagangan kemarin dan membuka peluang penguatan lanjutan. Namun, mempertimbangkan stochastic RSI yang sudah di overbought area, penguatan IHSG berpotensi mulai terbatas.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

“IHSG diperkirakan akan konsolidasi dalam rentang 6.820–6.850 pada Rabu (5/4/2023),” tulis Phintraco seperti dilansir Bisnis.com.

Saham-saham minyak dan batu bara diperkirakan melanjutkan penguatan hari ini. Penguatan masih dipicu sentimen penguatan lanjutan harga komoditas terutama minyak, menyusul keputusan OPEC+ untuk memangkas volume produksi minyak sebesar 1,16 juta barel per hari.

Dari dalam negeri, pelaku pasar cenderung wait and see karena kekhawatiran potensi kenaikan inflasi menjelang Hari Raya Idulfitri. Hal ini dipicu karena kenaikan harga minyak global saat ini, yang berpotensi membuat harga BBM kembali naik.

Adapun saham-saham pilihan Phintraco hari ini mencakup PGAS, HRUM, BBRI, MIKA, KLBF dan BSSR. Terpisah, analis senior Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyebutkan pergerakan IHSG menjelang hari libur terlihat masih betah berada dalam rentang konsolidasi wajar, sedangkan peluang IHSG untuk menembus resisten level terdekat masih cukup besar.

“Namun peluang tekanan masih harus diwaspadai, saat ini iHSG masih ditopang oleh beberapa faktor di antaranya masih tercatatnya capital inflow secara year-to-date dan stabilnya perekonomian dalam negeri, sehingga peluang koreksi masih dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian terutama bagi investor jangka panjang,” jelasnya.

William memprediksi, IHSG hari ini akan bergerak di rentang 6.731-6.847. Adapun saham-saham yang menjadi rekomendasi adalah SMGR, INDF, BBRI, JSMR, ITMG, ASII, BSDE, dan AKRA.

IHSG pada Selasa (4/4/2023) sore ditutup melemah dipimpin oleh saham-saham sektor barang baku (basic materials).

IHSG ditutup melemah 21,76 poin atau 0,32 persen ke posisi 6.805,4. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 5,39 poin atau 0,57 persen ke posisi 937,6.

“Sebetulnya, katalis positif mewarnai pergerakan IHSG, dimana nilai tukar rupiah menguat dan didukung oleh adanya rilis data inflasi Indonesia yang turun ke 4,97 persen year on year (yoy),” ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana saat dihubungi oleh Antara di Jakarta, Selasa.

Dari sisi lain, lanjut Herditya, adanya kenaikan harga komoditas batu bara sebenarnya berpengaruh positif terhadap emiten- emiten di bidang batu bara atau sektor energi, namun demikian, pergerakan tersebut tertahan dikarenakan adanya beban dari koreksi emiten- emiten perbankan atau sektor keuangan.

Dari dalam negeri, kemarin Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi secara tahunan melambat menjadi sebesar 4,9 persen yoy pada periode Maret 2023, dari sebelumnya 5,47 persen yoy.

Secara bulanan inflasi periode Maret 2023 naik menjadi 0,18 persen month to month (mtm), dari sebelumnya 0,16 persen mtm pada Februari 2023.

Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih nyaman bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor meningkat di mana sektor energi paling tinggi yaitu 1,68 persen, diikuti sektor industri dan sektor transportasi & logistik naik masing-masing 0,48 persen dan 0,33 persen.

Sedangkan tujuh sektor terkoreksi dipimpin sektor barang baku (basic materials) sebesar 1,18 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor barang konsumen primer yang masing-masing turun 0,88 persen dan 0,88 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu TAYS, SWID, SAGE, HALO dan GSMF. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni FIRE, WIRG, SSIA, TCPI, dan FUTR.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.402.742 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,60 miliar lembar saham senilai Rp7,74 triliun. Sebanyak 197 saham naik, 354 saham menurun, dan 170 tidak bergerak nilainya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya