Bisnis
Selasa, 28 Februari 2023 - 08:04 WIB

IHSG Berpeluang Menguat Terbatas, Cermati Saham-Saham Ini

Pandu Gumilar  /  Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergerakan saham. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) berpotensi menguat terbatas untuk menguji level 6.850 pada Selasa (28/2/2023) hari ini.

IHSG ditutup terkoreksi ke level 6.854 yang disertai dengan munculnya volume penjualan yang cukup tinggi. Tim riset MNC Sekuritas menilai IHSG sudah menutup gap yang ada pada rentang 6.839 sampai dengan 6.850 dan mampu ditutup di atas MA60.

Advertisement

“Selanjutnya, pergerakan IHSG diperkirakan berpeluang menguat terbatas untuk menguji rentang 6.860-6.884, karena posisi IHSG saat ini sedang berada pada bagian dari wave [ii] dari wave C pada label hitam atau wave (a) dari wave [ii] pada label merah,” sebut tim MNC Sekuritas.

Mereka menargetkan level support IHSG berada di rentang 6.767 sampai dengan 6,641, sedangkan untuk level resistance berada pada 6.923 sampai dengan 6.961.

Advertisement

Mereka menargetkan level support IHSG berada di rentang 6.767 sampai dengan 6,641, sedangkan untuk level resistance berada pada 6.923 sampai dengan 6.961.

Adapun saham yang menjadi rekomendasi hari ini adalah ADRO, HRUM, MDKA, dan RALS.

IHSG pada Senin (27/2/2023) sore ditutup melemah mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Advertisement

“Pergerakan IHSG beriringan dengan indeks global yang memerah di mana merespons data inflasi PCE inti di AS yang naik secara bulanan sebesar 0,6 persen atau lebih tinggi dari 0,4 persen pada Desember 2022 ,” tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas di Jakarta, Senin.

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK Inarno Djajadi mengatakan secara year to date (ytd), IHSG menguat tipis yaitu 0,09 persen dengan inflow investor non-resident (dana asing masuk) sebesar Rp162,8 miliar hingga 24 Februari 2023.

Akan tetapi, IHSG menguat 0,25 persen (month to date/mtd) dengan dana asing yang masuk Rp3,38 triliun.

Advertisement

Sementara, di pasar obligasi, Inarno menuturkan Indonesia Composite Bond Index (ICBI) menguat 0,04 persen (mtd) atau 1,53 persen (ytd) ke posisi 350,07.

Adapun pasar obligasi korporasi, aliran dana keluar investor asing (non-resident) tercatat sebesar Rp84,2 miliar secara month to date dan Rp177,2 miliar secara year to date. Di pasar surat berharga negara (SBN), aliran dana asing keluar tercatat Rp5,82 triliun (mtd). Namun, secara year to date dana asing masuk tercatat senilai Rp43,88 triliun.

Adapun rata-rata yield atau imbal hasil SBN pada seluruh tenor secara month to date naik sebesar 6,20 basis poin (bps), namun demikian secara year to date masih menguat sebesar 12,66 bps. Selanjutnya, Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat sebesar Rp509,18 triliun atau menurun 0,05 persen (mtd) dengan investor Reksa Dana membukukan net subscription sebesar Rp3,96 triliun (mtd).

Advertisement

Secara year to date, NAB reksa dana tumbuh 0,85 persen dan tercatat net subscription senilai Rp7,88 triliun. Baca Juga : IHSG Dibuka Melemah, Saham GOTO dan BBCA Justru Menguat Mengutip dari Antara, Inarno juga mengatakan penghimpunan dana oleh perusahaan melalui pasar modal hingga 24 Februari 2023 tercatat Rp35,8 triliun, dengan jumlah emiten baru sebanyak 17 emiten.

Di pipeline, masih terdapat 73 rencana penawaran umum dengan nilai sebesar Rp108,4 triliun yang di antaranya merupakan rencana initial public offering (IPO) yang akan dilakukan oleh 45 calon emiten baru.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif