Bisnis
Kamis, 7 Desember 2023 - 07:36 WIB

IHSG Berpeluang Menguat, Cermati Saham-Saham Ini

Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) memiliki peluang menembus level 7.150 pada perdagangan Kamis (7/12/2023).

Rekomendasi saham pilihannya adalah ACES, ADMR, BMRI, EXCL, GGRM, SRTG, dan KLBF. Tim riset Phintraco Sekurias menyampaikan IHSG berpotensi konsolidasi dalam rentang 7.050-7.100 pada Kamis (7/12/2023).

Advertisement

Secara teknikal Stochastic RSI telah memasuki overbought area. Dari eksternal, data Continuing Jobless Claims turun menjadi 1.91 juta untuk minggu yang berakhir pada 25 November dari sebelumnya di 1.92 juta. Jumlah data pengangguran ini menunjukkan bahwa kondisi sektor ketenagakerjaan di AS relatif stabil.

“Kondisi ini tidak memengaruhi kemungkinan The Fed untuk menahan suku bunga acuan pada FOMC Desember mendatang,” jelas tim riset.

Selain itu, investor juga menanti rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal III/2023 di Euro Area yang diperkirakan terkontraksi ke -0.1% qoq dari sebelumnya 0.2% qoq.

Advertisement

Investor memperkirakan The Fed maupun ECB akan menahan suku bunga acuan pada Desember 2023 sehingga membangun keyakinan bahwa BI akan mengambil langkah serupa. Kondisi ini memicu penguatan nilai tukar rupiah ke level Rp15.490 per dolar AS hari ini.

Hari Ini, Blue Chip Diburu Rekomendasi saham besok Kamis (7/12/2023) adalah ACES, ADMR, BMRI, EXCL, GGRM, SRTG, dan KLBF.

IHSG tersungkur ke level 7.087 pada akhir perdagangan, Rabu, (6/12/2023) kemarin. Meski demikian, saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) milik Prajogo Pangestu dan PT Petrosea Tbk. (PTRO) ditutup melesat tembus auto rejection atas (ARA).

Advertisement

Mengacu data RTI Business, IHSG parkir di posisi 7.087,39 pada akhir perdagangan, melemah 0,19% atau 13,45 poin dari penutupan perdagangan hari sebelumnya. Indeks komposit sempat bergerak di zona hijau sepanjang sesi, di rentang 7.085 hingga 7.140, sebelum ditutup melemah.

Sebanyak 44,22 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp16,51 triliun dalam 1,43 juta kali transaksi. Sebanyak 221 saham yang menguat, 355 saham yang melemah, dan sebanyak 191 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tembus Rp11.294 triliun.

Saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) milik Prajogo Pangestu terpantau melambung 24,76% ke level Rp1.310, disusul PT Petrosea Tbk. (PTRO) yang naik 20% ke level Rp6.300.

Saham BRPT dan PTRO menembus ARA, namun posisi keduanya masih di bawah PT Gozco Plantation Tbk. (GZCO) yang naik 29,63% ke level Rp105. GZCO juga merupakan salah satu portofolio Prajogo Pangestu.

Dari jajaran saham terlaris, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) terpantau memimpin dengan nilai transaksi sebesar Rp1,2 triliun, namun saham GOTO ambles 8,91% ke level Rp92 per saham. Saham BBCA juga laris diperdagangkan dengan nilai Rp724 miliar, senasib, saham BBCA juga turun 0,46% ke level Rp8.800.

Dari jajaran saham berkapitalisasi pasar jumbo atau big cap, saham Prajogo lainnya juga terpantau pesta cuan dengan TPIA yang naik 9,78% ke level Rp3.480 per saham, dan BREN yang naik 5,49% ke posisi Rp7.200.

Di lain sisi, saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) milik Low Tuck Kwong justru melemah 0,91% ke level Rp19.000. Diikuti saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) yang turun 2,65% ke posisi Rp6.425 per saham.

Dari jajaran saham terboncos, PT Lovina Beach Beach Brewery Tbk. (STRK) turun 9,52% ke level Rp76 per saham. Diikuti PT Sarana Mitra Luas Tbk. (SMIL) yang turun 8,93% ke posisi Rp102 per saham

“Bursa Asia menguat setelah meningkatnya spekulasi akan puncak suku bunga di beberapa negara dan menurunkan yield obligasi,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu seperti dilansir Antara.

Dari Jepang, yield obligasi bertenor 10 tahun turun ke level terendah sejak pertengahan Agustus yaitu 0,62 persen, mengikuti penurunan pada yield obligasi Amerika Serikat (AS).

Menurut probabilitas, penurunan suku bunga AS akan terjadi pada Maret 2023 dengan besaran probabilitas 64 persen.

Dolar AS dibandingkan mata uang utama lainnya juga bangkit dari level terendahnya selama hampir empat bulan, dimana indeks dolar AS pada hari ini stabil di sekitar 103,95 dibandingkan dengan titik terendah pada pekan lalu yaitu di level 102,46.

Dari dalam negeri, pelemahan terjadi akibat turunnya harga saham sektor teknologi karena aksi profit taking setelah terjadi penguatan beberapa waktu yang lalu.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat yaitu dipimpin sektor infrastruktur sebesar 2,83 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor kesehatan yang masing-masing naik sebesar 2,78 persen dan 0,39 persen.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif