SOLOPOS.COM - Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI).(Istimewa/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis (14/9/2023) hari ini berpeluang menguat setelah bursa saham Amerika Serikat di Wall Street ditutup beragam lantaran data inflasi AS untuk Agustus 2023 kembali naik.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan berdasarkan analisa teknikal, IHSG hari ini berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.909–6.958. Data terbaru inflasi AS menjadi salah satu sentimen penggerak IHSG hari ini.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Inflasi AS untuk Agustus 2023 naik secara bulanan dari sebelumnya 0,2 persen menjadi 0,6 persen, dan secara tahunan (year-on-year/YoY) naik dari sebelumnya 3,2 persen menjadi 3,7 persen. Meskipun inflasi secara keseluruhan mengalami kenaikkan, inflasi inti YoY mengalami penurunan dari sebelumnya 4,7 persen menjadi 4,3 persen.

“Tentu hal ini mampu membuat kabar menjadi lebih baik, setidaknya untuk saat ini agar situasi dan kondisi tidak terlalu panas untuk The Fed menaikkan tingkat suku bunga,” kata Nico dalam risetnya, Kamis (14/9/2023) seperti dilansir Bisnis.

Adapun kenaikan tajam pada inflasi datang dari kenaikkan harga bensin sebesar 10,6 persen secara musiman, didukung oleh kenaikkan minyak global, sehingga memberikan kontribusi sekitar 27 bps terhadap inflasi AS secara umum. Namun apabila dihitung dengan melakukan penyesuaian non musiman, maka harga bensin AS naik hampir 6,7 persen.

Nico menambahkan data inflasi umum AS yang mengalami kenaikkan tentu tidak diharapkan, apalagi disebabkan naiknya harga bensin. Inflasi inti memang mengalami penurunan, namun masih belum cukup.

“Meskipun demikian, data inflasi terbaru AS ini belum dapat dikatakan buruk sepenuhnya, karena ada kabar baik di dalamnya. Oleh sebab itu, The Fed masih akan membutuhkan beberapa data lagi sebagai pendukung kebijakan moneternya,” jelas dia.

Secara terpisah, analis Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menjelaskan rentang konsolidasi wajar masih akan dilalui oleh IHSG mengingat secara year-to-date tercatat capital outflow investor asing.

Di sisi lain, kinerja emiten masih menunjukkan perbaikan serta rilis data perekonomian masih menunjukkan kondisi ekonomi Indonesia dalam keadaan stabil sehingga untuk jangka menengah hingga panjang IHSG masih berpotensi kembali naik. William memprediksi IHSG hari ini berpotensi menguat pada kisaran 6.889-7.023.

Adapun saham-saham yang menjadi rekomendasi adalah KLBF, BBCA, BBNI, JSMR, TLKM, PWON, TBIG, WIKA, dan ASRI.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (13/9/2023) ditutup menguat 1,51 poin atau 0,02 persen ke posisi 6.935,48. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,76 poin atau 0,08 persen ke posisi 954,22.

Bursa global bergerak variatif dan cenderung melemah seiring dengan penantian investor terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan diumumkan malam ini, serta menantikan pertemuan kebijakan penting yang akan dibahas oleh Bank Sentral Eropa (ECB) di hari Kamis, dan terdapat gesekan geopolitik global,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu, seperti dilansir Antara.

Data inflasi AS akan memberikan petunjuk terhadap pergerakan tingkat suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed). Selain itu, kenaikan harga minyak mentah akan berdampak terhadap kenaikan inflasi AS, terutama pada inflasi inti AS dan berisiko memberikan pertimbangan kepada The Fed untuk menaikkan tingkat suku bunga.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat yaitu dipimpin sektor energi sebesar 0,89 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor infrastruktur yang masing- masing naik sebesar 0,54 persen dan 0,51 persen.

Sedangkan, empat sektor terkoreksi yaitu dipimpin sektor teknologi turun paling dalam minus 2,05 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor keuangan yang masing-masing minus 0,70 persen dan 0,44 persen.

Saham-saham yang menguat terbesar yaitu INET, INPS, OMED, PTMP dan APEX. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni TFAS, WIDI, PACK, AEGS dan RELF.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya