SOLOPOS.COM - Ilustrasi mengamati pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG). (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan dapat menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (4/5/2023).

Tim Riset MNC Sekuritas mengatakan IHSG ditutup terkoreksi 0,7 persen ke 6.812 pada Rabu (3/5/2023) dan didominasi dengan tekanan jual. Penutupan IHSG saat ini berada di bawah cluster MA20 dan MA60.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

“Waspadai support yang berada di 6,735, apabila IHSG menembus area tersebut maka IHSG terkonfirmasi sedang membentuk wave (c) dari wave [ii] pada label biru yang akan membawa IHSG ke rentang area 6.673-6.705,” tulis Tim Riset MNC Sekuritas, Kamis (4/5/2023) seperti dilansir Bisnis.

Namun, lanjut MNC Sekuritas, apabila IHSG mampu bergerak di atas 6.735, maka IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji area penguatan terdekat di 6.820-6.855 terlebih dahulu. Adapun support IHSG berada pada level 6.764-6.735, dengan resistance di 6.961-6.987.

Berikut adalah saham-saham pilihan MNC Sekuritas untuk perdagangan hari ini antara lain: AGII, BEST, CARS, dan HMSP.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (4/5/2023) sore ditutup melemah menjelang pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed untuk menentukan kebijakan suku bunga acuannya.

IHSG ditutup melemah 50,58 poin atau 0,74 persen ke posisi 6.812,72. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 7,96 poin atau 0,83 persen ke posisi 947,64.

“Pergerakan IHSG dan bursa regional Asia terseret di zona melemah, yang tampaknya di tekanan jual yang dipengaruhi jelang rilis suku bunga acuan The Fed. Tentunya membuat pelaku pasar atau investor cenderung wait and see menanti keputusan hasil FOMC The Fed,” tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Berdasarkan CME Fed Watch Group yang memberikan probabilitas sebesar 86,7 persen, bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin, sementara yang suku bunganya tetap dengan probabilitas 13,3 persen.

Sementara itu, sikap pelaku pasar atau investor tersebut seiring kondisi ekonomi AS dibayangi krisis perbankan setelah kejatuhan beberapa bank yang menyebabkan sistem keuangan terganggu.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat di mana sektor barang konsumen primer paling tinggi yaitu 1,17 persen, diikuti sektor properti dan sektor barang konsumen non primer yang masing-masing turun 0,46 persen dan 0,27 persen.

Sedangkan, delapan sektor terkoreksi dipimpin oleh sektor energi yang turun paling dalam yaitu minus 1,45 persen, diikuti oleh sektor industri dan sektor transportasi & logistik yang masing-masing turun minus 1,33 persen dan 1,16 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SAGE, PIPA, HAJJ, KAYU, dan PACK. Sedangkan, saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni ISAP, TRJA, PTBA, UNTR, dan ELIT.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.315.079 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,12 miliar lembar saham senilai Rp10,34 triliun. Sebanyak 206 saham naik, 337 saham menurun, dan 190 tidak bergerak nilainya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya