Bisnis
Rabu, 12 Januari 2022 - 19:08 WIB

ID FOOD Resmi Diluncurkan, Erick Sebut Bukan Sekadar Ganti Logo

Iim Fathimah Timorria  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri BUMN Erick Thohir saat berkunjung ke Urban Sneaker Society (USS) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta. (Antara)

Solopos.com, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi meluncurkan Holding BUMN Pangan dengan mengusung nama ID FOOD. Holding BUMN Pangan diharapkan menghadirkan eksosistem sektor pangan yang solid.

Erick mengatakan sektor pangan Indonesia masih menyisakan berbagai macam tantangan yang membuat RI tertinggal dari sejumlah negara tetangga, mulai dari masalah pasokan dan permintaan sampai keberpihakan pada petani yang perlu ditingkatkan.

Advertisement

“Peluncuran Holding Pangan dengan brand ID FOOD ini bukan hanya ganti logo, tetapi harus dipastikan ekosistem di BUMN mengenai supply chain antara grup pangan diperbaiki dan ditingkatkan,” kata Erick, Rabu (12/1/2022).

Direktur Utama PT RNI Arief Prasetyo Adi mengemukakan proses penggabungan BUMN pangan telah diselesaikan, seiring dengan penandatanganan akta inbreng pada 7 Januari 2022.

Advertisement

Direktur Utama PT RNI Arief Prasetyo Adi mengemukakan proses penggabungan BUMN pangan telah diselesaikan, seiring dengan penandatanganan akta inbreng pada 7 Januari 2022.

Baca Juga: Awal 2022, Tingkat Hunian Hotel di DIY Menggembirakan

“Proses pembentukan holding pangan telah selesai dilaksanakan dan ditandai dengan penandatanganan akta inbreng pada 7 Januari 2022,” katanya.

Advertisement

Sebagaimana diketahui, Kementerian BUMN resmi mengalihkan saham 5 BUMN Pangan yang terdiri atas PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, PT Sang Hyang Seri, PT Perikanan Indonesia, PT Berdikari, dan PT Garam ke PT RNI selaku induk perusahaan.

Pengalihan saham dilakukan setelah Presiden Joko Widodo menyetujui pembentukan Holding BUMN Pangan, seiring tebitnya Peraturan Pemerintah (PP) No. 118/2021 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara terhadap PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI.

Baca Juga: Menteri BUMN Laporkan Kasus Sewa Pesawat Garuda, Ini Respons Kejagung

Advertisement

Pengelolaan BUMN Pangan serupa dengan perusahaan lainnya yang sudah dibentuk sebelumnya, meski komoditas yang ditangani berbeda. BUMN Pangan tetap menerapkan tata kelola perusahaan modern, baik mengenai potensi pengembangan bersifat organik dan nonorganik.

Selain itu perusahaan itu juga memiliki peran sebagai offtaker beberapa komoditas pangan, dan diperlukannya fixing the basic BUMN klaster pangan, seperti bisnis model, pengelolaan cash flow, proses pengadaan, proses kemitraan dan lainnya sebagai upaya perbaikan untuk meningkatkan produktivitas pangan nasional.

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengharapkan holding BUMN Pangan bisa memperkuat rantai pasok dan rantai distribusi pangan guna menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Advertisement

Dia mengapresiasi peluncuran holding pangan di kawasan Kota Tua, Jakarta, karena tempat ini mengingatkan tentang VOC yang datang untuk urusan dagang yang bermula dari bandar Kota Jakarta. “Mudah-mudahan semangat perdagangan yang adil dan bermanfaat bisa kita dapatkan sekarang ini,” ucap Mendag Lutfi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif