SOLOPOS.COM - Ilustrasi umrah di Masjidil Haram.(haji.kemenag.id).

Solopos.com, SOLO — Banyaknya minat para calon jemaah haji plus dan umrah turut mendorong munculnya biro perjalanan ibadah tersebut di Solo.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Solo, Hidayat Maskur, mengatakan peningkatan jumlah biro juga terjadi di Solo beberapa waktu terakhir.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Banyaknya biro perjalanan ibadah haji dan umrah turut menjadi faktor semakin banyak warga yang mendaftar haji plus.

“Peningkatan jumlah jemaah haji plus jelas ada. Karena Biro Perjalanan di Solo juga banyak peningkatan dari waktu ke waktu juga ada. Cuma untuk jumlah jemaah ada di biro dan pendaftaran sampai saat ini masih di Kanwil jadi tidak tahu persis jumlahnya berapa,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Senin (4/9/2023).

Hidayat menambahkan, meskipun jumlah haji plus mengalami peningkatan, secara jumlah masih belum sebanyak yang mendaftar umrah.

“Peningkatannya memang lumayan banyak, tapi kalau secara jumlah sebenarnya masih lebih banyak yang mendaftar umrah,” kata dia.

Hidayat juga mengatakan, meskipun jumlah haji Plus mengalami peningkatan, namun secara jumlah masih belum sebanyak yang mendaftar Umrah.

“Peningkatannya memang lumayan banyak, tapi kalau secara jumlah sebenarnya masih lebih banyak yang mendaftar umrah,” kata dia.

Hidayat juga membenarkan alasan banyaknya pendaftar haji plus dikarenakan masa tunggu yang lebih cepat dibandingkan haji reguler.

“Jelas karena waktu tunggu yang lebih cepat kalau haji reguler di Jawa Tengah sekarang masa tunggunya sampai 32 tahun, sedangkan kalau haji plus paling lama delapan tahun,” kata dia.

Senada, pemilik biro perjalanan haji dan umrah di Boyolali, Abdullah Nurrajab mengatakan pendaftar haji plus saat ini meningkat pesat apalagi setelah Kementerian Agama (Kemenag) memutuskan waktu tunggu haji dari Jawa Tengah mencapai 32 tahun.

“Ya jelas akhirnya yang ekonomi menengah atas lebih memilih buat pakai haji Plus, waktu tunggunya lebih cepat dan rata-rata memang sudah di usia pensiun. Haji Plus itu kan durasinya lebih cepat dibandingkan haji reguler jadi mereka bisa lebih fit dan prima, karena stamina itu penting juga dalam berhaji,” kata dia.

Mengenai pembayaran, Abdullah menyebut, tergantung dari kurs Dollar Amerika sebelum keberangkatan.

“Jadi jemaah hanya membayar biaya booking dulu Rp22 juta, nanti pelunasannya melihat kurs Dollar [Amerika] tahun keberangkatannya berapa baru dibayar. Tapi kalau dikira-kira sekitar Rp200 juta. Yang daftar biasanya pensiunan, umurnya sudah 60 tahun lebih,” kata dia.

Disinggung mengenai Umrah, Abdullah mengatakan peminatnya masih lebih tinggi dibanding haji plus, tapi dua kegiatan tersebut menurutnya tidak bisa dibandingkan.

“Kalau haji baik haji plus, haji furoda dan reguler itu ada rukunnya, kalau umrah kan sebenarnya wisata religi jadi lebih fleksibel. Jadi enggak bisa dibandingkan karena tujuannya berbeda,” ucapnya.

Terpisah, Ketua Perhimpunan Pengusaha Biro Ibadah Umrah dan Haji Indonesia (Perpuhi) Solo Raya Her Suprabu, mengatakan peningkatan pendaftar haji plus cukup tinggi dalam dua bulan terakhir.

Her menyebut dalam satu bulan bisa mencapai 30 pendaftar.

“Yang mendaftar haji plus memang mengalami peningkatan, di Dewangga tiap pekan empat sampai sepuluh per pekan di dua bulan terakhir. Jadi sekitar lebih dari 30 jamaah per bulannya. Biasanya seminggu [pekan] dua atau per bulan 10 orang, karena memang faktor utamanya karena masa tunggu haji reguler kan 32 tahun, kalau haji plus enam sampai tujuh tahun,” ujarnya.

Her juga menambahkan faktor fasilitas juga menjadi pertimbangan warga Solo untuk mendaftar haji plus.

“Oh ya otomatis karena fasilitas bagus juga pengaruh. Karena fasilitas lebih bagus, maktab lebih dekat, waktu tunggu lebih singkat itu tiga faktornya,” kata dia.

Secara profil, Her Suprabu menambahkan mayoritas berusia 50 hingga 60 tahun, sedangkan usia di bawah 30 tahun masih lebih sedikit.

“Pendaftar di usia 50 tahun sekitar 50 persen, yang usia muda sekitar 25 sampai 30 tahun sekitar 20 persen diatas. Kalau di atas 60 tahun sekitar 30 persen,” ulasnya.

Ia juga membenarkan adanya penambahan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) atau Penyelenggara Perjalanan Ibadah Haji (PPIH) sekitar lima sampai 10.



“Kalau biro di Solo memang ada penambahan baik Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah atau Penyelenggara Perjalanan Ibadah Haji ada penambahan sekitar lima sampai 10 yang baru. Kalau cabang lebih banyak lagi tapi untuk data resminya berapa semua ada di Kementerian Agama.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya