SOLOPOS.COM - Owner PT Biokonversi Maggot Indonesia, Pondra Nur Setiawan (tiga dari kiri) secara simbolik menyerahkan pupuk organik kepada General Manager Hotel Grand Mercure, Djati A. Wijaya (dua dari kanan). Hotel Grand Mercure Solo Baru, Sukoharjo, meluncurkan program pengolahan limbah makanan. Senin (25/9/2023).(Solopos.com/Gigih Windar Pratama)

Solopos.com, SUKOHARJO — Hotel Grand Mercure Solo Baru, Sukoharjo, meluncurkan inovasi pengolahan limbah sisa makanan atau food waste. Nantinya, limbah sisa makanan tersebut akan diolah menjadi pupuk hingga makanan ikan.

Dalam menjalankan program ini, Hotel Grand Mercury Solo Baru bekerja sama dengan PT Biokonversi Maggot Indonesia, Karanganyar memulai program pengolahan limbah sisa makanan, Minggu (1/10/2023).

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

General Manager Hotel Grand Mercure, Djati A. Wijaya, saat ditemui Solopos.com, Senin (25/9/2023), menjelaskan program ini merupakan arahan dari Accor Group sebagai induk dari Hotel Grand Mercury.

“Kerja sama kami dengan PT Biokonversi Maggot Indonesia terkait dengan penanganan limbah sisa makanan yang merupakan proyek dari Accor. Jadi dari Accor itu ada proyek soal waste food dan memang selama ini sampah limbah makanan itu kami catat saja lalu kami masukkan ke salah satu platformnya Accor. Bagi kami dengan adanya ini sangat bermanfaat karena bisa diolah menjadi makanan makanan ikan atau pupuk karena di sini ada taman dan ikan juga,” ujarnya.

Djati mengatakan pertemuan antara Hotel Grand Mercure dan PT Biokonversi Maggot Indonesia baru berlangsung pekan lalu. Namun, meskipun baru bertemu sebentar, Djati mengatakan sangat terkesan dengan terobosan dari PT Biokonversi Maggot Indonesia.

“Sebenarnya selama ini juga muncul pertanyaan dari kami kalau hanya dicatat saja buat apa, akhirnya bertemulah kami dengan PT Biokonversi ini minggu lalu dan Secara profil perusahaan mereka kan terkenal mengelola limbah makanan di Solo, tapi biasanya untuk perusahaan dan ini kali pertama bekerja sama dengan hotel,” tambahnya.

Ia berharap langkah ini bisa ditiru oleh para pengusaha hotel di Kota Solo. Menurutnya, langkah ini sangat berguna bagi masyarakat sekitar dan juga lingkungan.

“Harapannya semua hotel bisa mengikuti jejak kami ini, karena kami membantu masyarakat sekitar dan menjaga lingkungan,” kata dia.

Di sisi lain, Owner PT Biokonversi Maggot Indonesia, Pondra Nur Setiawan, mengatakan saat ini isu persampahan terutama sisa makanan memang sedang disorot.

Oleh karena itu, pihaknya membuka layanan pengolahan sampah organik hingga 15 ton per bulan.

“Kami fokus di bidang pengolahan limbah khususnya sisa makanan. Akhir-akhir ini kan sangat banyak isu mengenai sisa makanan, padahal ini bisa kembali ke alam seperti pemupukan. Kami sendiri dalam satu bulan itu bisa 15 ton bisa kami olah dan produknya yang kami kembalikan itu pupuk organik,” ucapnya.

Ia juga mengapresiasi langkah pihak Hotel Grand Mercure untuk mengelola limbah sisa makanan.

“Harapan kami kerja sama ini pihak hotel bisa memisahkan antara organik dan anorganik sehingga memudahkan untuk biokonversi. Ini langkah bagus dari pihak hotel karena memiliki terobosan seperti ini,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya