SOLOPOS.COM - Humas PHRI Solo, Wening Damayanti menjelaskan perkembangan okupansi hotel di Solo ketika jumpa peres di Hotel Solia Zigna, Laweyan, Solo, Minggu (12/11/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sajati).

Solopos.com, SOLO — Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo menyebut okupansi hotel yang berada dekat dengan Stadion Manahan tempat berlangsungnya Piala Dunia U-17 sudah mulai mengalami kenaikan signifikan.

Hal itu disampaikan oleh Humas PHRI Solo, Wening Damayanti kepada awak media dalam jumpa pers di Hotel Solia Zigna, Laweyan, Solo, Minggu (12/11/2023).

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

“Jauh-jauh hari sebelum kick off itu memang dari hotel belum terlihat kenaikan okupansi secara signifikan. Reservasinya malah menjelang kick off, nah setelah h-1 itu mulai terlihat,” kata dia.

Dia menyebut kebiasaan pengunjung hotel memang baru memesan kamar ketika sudah mendekati pertandingan dimulai. Pihaknya berharap sampai menjelang semi final dan final Piala Dunia U-17 jumlah kamar yang dipesan semakin meningkat.

“Kita berharap ini akan ada luapan penonton dan suporter, yang datang kemudian memenuhi hotel-hotel yang ada di Kota Solo,” kata dia.

Lalu dia menyebut tamu dari luar negeri dan luar kota juga ada yang memesan kamar hotel di Kota Solo, hanya jumlahnya tidak banyak. Meski begitu, pihaknya juga tidak bisa memastikan asal tamu tersebut dari daerah atau negara mana saja.

“Individual yang pesan ini kan tidak bisa dilihat semuanya asalnya dari mana, kecuali yang melalui agen, atau mungkin ada grup,” kata dia.

PHRI sendiri selama perhelatan Piala Dunia U-17 berlangsung menargetkan 80% hotel di Solo terisi secara merata, tidak hanya di sekitar Stadion Manahan semata.

“Kami berharap dan berdoa ini, karena sampai sekarang belum ada pergerakan [secara keseluruhan di Solo]. Jadi betul-betul berharap promosinya lebih masif, kemudian stakeholder pariwisata Solo bisa kerja sama supaya bisa semakin ramai,” kata dia.

Terlebih menurutnya saat ini ketersediaan hotel berbintang di Kota Solo cukup banyak yakni total 5.382 kamar. Sedangkan total keseluruhan hotel bintang dan non-bintang di Kota Solo mencapai 6.500-an kamar. Angka itu belum ditambah dengan hotel di daerah sekitar Solo, seperti Sukoharjo dan Karanganyar.

“Jadi saya rasa untuk mengantisipasi luapan penonton tidak ada masalah. Misalkan sudah berjalan beberapa pertandingan ternyata animonya bagus sekali, penonton dari luar negeri dan luar kota berdatangan, ya pasti kami akan sangat siap menerima,” lanjut dia.

Selain itu, dia menjamin standar hotel berbintang di Solo juga sudah tinggi, termasuk kualitas pelayanan. Hal ini lantaran ada sertifikasi karyawan yang selalu dilakukan secara berkala.

“Kemudian kita selalu menyetarakan standar secara internasional, supaya hotel berbintang siap menerima segala event dan kunjungan dari luar kota maupun luar negeri,” kata dia.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS Solo, Bhimo Rizky Samudro menyebut event internasional seperti Piala Dunia yang berlangsung salah satunya di Solo bakal mendatangkan keuntungan ke berbagai sektor.

“Ketika ada event tentunya menjadi peluang lain misal tekstil [penjualan jersey], hotel, dan restoran itu sudah pasti akan ramai ya,” kata dia. Potensi ekonomi ini perlu dimanfaatkan oleh semua pihak. Termasuk pemerintah, pelaku usaha kecil, sampai perhotelan dan restoran.

Kota Solo merupakan satu dari empat daerah digelarnya Piala Dunia U-17 Indonesia 2023, 10 November-2 Desember mendatang. Tiga daerah lainnya meliputi Surabaya, Kabupaten Bandung, dan Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya