SOLOPOS.COM - Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto (depan kiri), didampingi Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari, melakukan dialog dengan penerima kartu prakerja di Solo, Selasa (5/12/2023). (Solopos.com/ Bayu Jatmiko Adi )

Solopos.com, SOLO — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyebutkan program kartu prakerja akan berlanjut pada 2024.

Meski tidak menyebut angka pastinya, dia mengatakan program prakerja di 2024 nanti sudah dianggarkan. Sebab, menurutnya program tersebut sebagian besar dibiayai oleh pemerintah.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

“Tahun 2024, untuk prakerja ini sudah dianggarkan, nanti kita lihat kelanjutannya,” kata dia saat menghadiri Temu Alumni Prakerja di Solo, Selasa (5/12/2023).

Sementara, saat ditanya kemungkinan program itu berlanjut meski ada pergantian pemerintahan, dia tidak bisa memastikan.

Namun berdasarkan hasil pertemuannya dengan para alumni program prakerja dan lembaga pelatihan kerja yang terlibat, dia mengatakan program tersebut banyak memberikan manfaat.

Disebutkan jika secara total saat ini program prakerja telah menyasar lebih dari 17 juta masyarakat. Belum lagi ditambah peserta yang mengikuti kegiatan secara offline.

“Dengan begitu, tentu ini adalah program yang dibutuhkan untuk menyesuaikan pendidikan dan lapangan kerja,” lanjut dia.

Menurutnya untuk mengikuti kebutuhan pekerjaan di masa mendatang, apalagi memasuki era digitalisasi, kegiatan pelatihan kerja menjadi sangat penting. Dimana hak itu dapat mengurangi kesenjangan antara pendidikan formal dan sektor lapangan kerja.

Sementara itu, dari kalangan lembaga pelatihan kerja yang terlibat dalam program itu berharap program kartu prakerja bisa terus berlanjut ke depannya.

Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Ismia, Karanganyar, Sri Ismiatun, saat berdialog dengan Menko Perekonomian, mengatakan sudah terlibat dalam program tersebut sejak 2022.

Pada tahun tersebut pihaknya menerima 31.000 peserta, kemudian pada 2023 menerima sekitar 5.000 peserta. “Program pelatihan kami adalah menjahit dan kerajinan,” kata dia.

Dia sangat mendukung pelaksanaan program tersebut. Sebab selain bisa memberikan pelatihan kepada masyarakat lebih luas, juga memberikan kesempatan pada lembaga pelatihan untuk terus berkembang.

“Menurut kami, program ini memang harus dilanjutkan. Selian itu juga ditingkatkan untuk insentif peserta agar lebih semangat,” kata dia.

Sedangkan salah satu peserta program kartu prakerja dari Solo, Rofi, mengaku mendapatkan manfaat dari program tersebut.

Terutama dalam pengembangan usaha servis laptop miliknya. Dia mengatakan melalui pelatihan yang diikuti, baik secara langsung maupun tidak langsung juga berdampak pada usahanya.

“Dari sisi usaha, lebih meningkat dan lebih dikenal. Bahkan saat ini kalau mencari kata kunci servis laptop solo [di internet] muncul di halaman pertama. Setiap hari tidak sepi. Kami juga mengoptimalkan media sosial dan sarana digital,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya