SOLOPOS.COM - Ilustrasi mahasiswa nongkrong di kafe. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Mahasiswa di Solo menyebut bisa menghabiskan hingga Rp4 juta per bulan untuk biaya konsumsi mulai dari nongkrong hingga makan.

Mereka juga mengatakan, takut kehilangan teman apabila tidak ikut nongkrong. Lokasi yang paling banyak didatangi mulai dari coffee shop hingga bar.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Bahkan, meskipun sudah menghabiskan lebih dari upah minimum regional (UMR) Kota Solo sebesar Rp2,1 juta, mereka mengaku tetap masih kurang dan memiliki hutang berupa paylater di Shopee ataupun Gojek.

Mahasiswa asal Universitas Sebelas Maret (UNS), Rafka, 20, asal Jebres menyebut per bulan bisa menghabiskan hingga Rp3,5 juta. Ia menjelaskan, uang tersebut berasal dari orang tuanya yang memberikan uang saku setiap bulan.

“Saya dapat uang saku dari orang tua sekitar Rp5 juta, alokasinya di luar biaya UKT sama ongkos kalau mobil dan motor bermasalah. Kalau di rata-rata per bulan saya habisnya sekitar Rp2 sampai Rp3,5 juta buat nongkrong sama teman-teman di coffee shop atau keluar makan sama pacar. Sisanya buat bensin dan kebutuhan kuliah,” ucapnya kepada Solopos.com, Minggu (11/6/2023).

Rafka juga mengatakan uang saku yang diterimanya kadang masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan, sehingga harus menggunakan pay later dari sejumlah aplikasi. Ia menyebut setidaknya punya tagihan pay later hingga Rp750.000 per bulan.

“Kadang masih belum cukup, jadi nutupnya itu pakai pay later buat beli makan atau belanja lainnya,” tambahnya.

Mahasiswa UNS lainnya, Dandy, 21, asal Klaten menyebut per bulan bisa menghabiskan hingga Rp4 juta per bulan untuk biaya nongkrong. Ia menjelaskan uang tersebut di luar biaya kos atau uang bensin yang dikeluarkan per bulannya.

“Saya per bulan itu sekitar Rp4 juta, tidak termasuk biaya bensin atau kebutuhan kuliah seperti UKT atau uang praktikum. Saya dikasih orang tua per bulan sekitar Rp6 juta karena orang tua saya di luar kota, jadi biaya hidup saya cukup besar,” tambah Dandy.

Dandy mengatakan khawatir apabila ditinggal teman-temannya nongkrong. Untuk itu, ia rela menghabiskan hingga jutaan rupiah agar tetap bisa bersama teman-temannya.

“Istilahnya fomo [fear of missing out] jadi teman saya mengajak ke mana saya ikut saja, mulai dari coffee shop, bar atau makan asal sama teman-teman saya. Kalau sekali nongkrong ya bisa habis sekitar Rp25.000 sampai Rp200.000 tergantung di mana nongkrongnya dan berapa lama,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya