SOLOPOS.COM - Warga berjalan menikmati suasana malam di jalur Pedestrian Koridor Gatsu, Serengan, Solo, Senin (9/1/2023). (Solopos/Putut Hartanto)

Solopos.com, SOLO – Selain Solo Safari, pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Solo concern ingin menghidupkan wisata malam di koridor Gatot Subroto atau Gatsu menjadi lifestyle street di Kota Solo.

Beragam event atau kegiatan bakal digelar di kawasan Gatsu Solo seperti turnamen basket 3 on 3 dan otomotif dengan menggandeng komunitas mobil dan sepeda motor antik. Kawasan Ngarsopuro-Gatsu Solo menjadi wajah baru ruang publik atau public space di Kota Solo. Kini, kawasan Ngarsopuro-Gatsu Solo juga menjadi ikon baru wisata malam yang digandrungi kawula muda, terutama saat akhir pekan atau weekend.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Belum lama ini, sejumlah komunitas ramai-ramai menghidupkan kawasan Gatsu Solo dengan menggelar beragam kegiatan seni dan budaya. Hal ini memicu para pengurus Hipmi Solo untuk berkontribusi melakukan hal serupa demi membangkitkan wisata malam di kawasan Gatsu Solo.

“Ada dua lokasi yang menjadi perhatian Hipmi Solo. Solo Safari dan koridor Gatsu Solo. Khusus koridor Gatsu Solo, rencananya dikembangkan menjadi lifestyle street,” kata Ketua Hipmi Solo, Respati Ardi, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (23/3/2023).

Ardi, sapaan akrabnya, menyampaikan di sepanjang koridor Gatsu Solo dipenuhi mural-mural yang merepresentasikan tokoh publik dan realita sosial masyarakat. Koridor Gatsu Solo memiliki jalur pejalan kaki ditutupi kanopi yang mirip dengan kawasan Kawaramachi di Kyoto, Jepang.

Hal ini menjadi potensi dalam membangkitkan gairah wisata malam di sepanjang koridor Gatsu Solo. Salah satunya dengan mengembangkan lifestyle street di koridor Gatsu Solo.

“Kalau disebut ingin menyerupai kawasan Malioboro di Jogja cukup sulit. Lebih realistis jika dikembangkan berkonsep lifestyle street dengan menggandeng komunitas-komunitas atau pelaku usaha untuk menggelar event pada malam hari,” ujar dia.

Misalnya, komunitas mobil atau sepeda motor antik untuk menggelar event atau kegiatan di sepanjang koridor Gatsu Solo. Hal ini bakal menyedot perhatian masyarakat di Kota Solo maupun Soloraya yang penasaran ingin menonton langsung mobil dan sepeda motor antik.

Kemudian, bekerja sama dengan komunitas basket untuk menggelar event 3 on 3 street pada malam hari. “Event basket 3 on 3 street kerap digelar di sejumlah kota besar seperti Jakarta dan Bandung. Nah, koridor Gatsu Solo sangat cocok sebagai lokasi basket 3 on 3 dengan pinggir jalan penuh gambar mural. Jadi ada atraksi pada malam hari yang bisa berdampak positif bagi sektor pariwisata,” papar dia.

Sementara itu, Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Pariwisata Disbudpar Kota Solo, Gembong Hadi Wibowo, mengatakan banyak destinasi wisata baru yang dibuka untuk masyarakat sejak Januari. Selain Solo Safari, destinasi wisata baru lainnya seperti Masjid Raya Sheikh Zayed dan Taman Pracima di kompleks Pura Mangkunegaran. Dia mendukung kolaborasi komunitas dan pelaku usaha untuk menggelar event guna menghidupkan wisata malam di koridor Nagrsopuro-Gatsu Solo.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya