Solopos.com, SOLO — Jual beli busana muslim pada momentum Ramadan hingga Lebaran saat ini mulai bergeliat di pusat perbelanjaan modern. Namun, hal itu belum dirasakan di Pasar Klewer Solo.
Pusat jual beli tekstil tradisional di Kota Bengawan yaitu Pasar Klewer cenderung masih sepi. Humas Himpunan Pedagang Pasar Klewer, Yuni Wulandari menguraikan kondisi pasar pada Ramadan ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, lebih sepi.
Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran
“Tapi kondisi bulan ini [Ramadan] beda dengan tahun-tahun lalu, lebih sepi. Padahal sudah tidak pandemi Covid-19,” ujar Yuni saat dihubungi Solopos.com pada Rabu (5/4/2023). Biasanya sebelum pandemi, kios-kios pedagang di Pasar Klewer mulai ramai pengunjung saat memasuki pekan kedua Ramadan dan terjadi kenaikan omzet. Yuni mengaku bingung karena sudah pertengahan Ramadan geliat penjualan di Pasar Klewer belum terlihat.
“Padahal sebelum puasa masih lumayan ramai. Harapan semua pedagang semoga habis Lebaran, Pasar Klewer ramai dikunjungi tamu-tamu yang mudik,” ujar Yuni.
Yuni menguraikan Pasar Klewer akan tutup dua hari setelah Lebaran, pada 22-23 April 2023 nanti. Kemudian mayoritas pedagang akan membuka kios kembali pada 24 April 2023.
Lebih lanjut, Yuni menjelaskan model blouse wanita dan abaya atau gamis batik menjadi jenis pakaian yang dicari di kiosnya, selain perlengkapan Lebaran lain seperti sarung dan mukena. Konsumen lebih menyukai pakaian jadi daripada harus membeli kain atau jarik dan harus dibawa ke penjahit terlebih dahulu.
Salah satu pengunjung Pasar Klewer, Saryati, mengaku akan membeli beberapa mukena untuk diberikan kepada karyawan tokonya untuk tunjangan hari raya (THR). Ia memilih membeli di Pasar Klewer karena sudah jadi langganan di sana.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
