SOLOPOS.COM - Tangkapan layar Silaturahmi dan Istigasah bersama Para Ulama Pesantren di Pondok Pesantren Al Muayyad Solo, Senin (6/9/2021) malam WIB. (Farida Trisnaningtyas/Solopos)

Solopos.com, SOLO—Himpunan Ekonomi Bisnis dan Pesantren (Hebitren) Soloraya menggelar Silaturahmi dan Istigasah bersama Para Ulama Pesantren dan Stakeholder Ekonomi Syariah di Pondok Pesantren Al Muayyad Solo, Senin (6/9/2021) malam WIB. Silaturahmi ini sebagai bagian dari mewujudkan pesantren yang mandiri, kuat, tangguh, dan hebat.

Ketua Hebitren Soloraya, KH Miftahul Huda, mengatakan kegiatan ini menindaklanjuti arahan pengurus Hebriten pusat dan Jawa Tengah yang telah berinisiasi terbentuknya suatu wadah yang menyatukan pengasuh pondok pesantren dalam Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP).

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

“Tujuannya adalah membantu pemerintah memperkuat perekonomian pondok pesantren. Ponpes diharapkan mandiri, kuat, tangguh, dan hebat. Ponpes maju terutama ekonominya, maka masyarakat akan terangkat dengan sendirinya,” kata dia.

Gus Miftah menjelaskan perkembangan Hebitren di Soloraya memiliki sejumlah program yang segera dijalankan. Program ini antara lain, di bidang pertanian, perdagangan, dan peternakan. Menurutnya, disertai dukungan berbagai pihak dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Solo, Hebitren Soloraya bakal merealisasikan usaha di bidang peternakan lele dan perdagangan.

Baca Juga: Kredit Tanpa Agunan hingga Rp100 Juta, Berikut Daftar Bank BUMN Penyalur KUR

Maka dari itu, pihaknya berharap dorongan dan dukungan Kementerian Agama, Pemerintah Provinsi Jateng, dan Bank Indonesia. Hal ini berupa pendampingan sumber daya manusia (SDM) dengan harapan Ponpes di Soloraya bisa mandiri.

Kepala KPw BI Solo, Nugroho Joko Prastowo, mengatakan KPw BI Solo sangat mendukung kegiatan Hebitren Soloraya sebagai bentuk ikhtiar memohon perlindungan dan keselamatan di tengah pandemi Covid-19. Pihaknya menyadari pesantren memiliki fungsi yang sangat vital, tidak hanya sebagai lembaga yang melaksanakan pendidikan, tetapi juga pemberdayaan masyarakat.

“Dengan adanya bisnis yang dimiliki oleh pesantren, maka mereka dapat mandiri secara ekonomi, meningkatkan kualitas, dan keberlangsungan pendidikan, serta para santri dapat belajar kewirausahaan,” kata dia.

Joko menjelaskan ikhtiar untuk mengenalkan dan meningkatkan Hebitren kemandirian pesantren dapat terkabul. Dengan demikian, cita-cita terwujud, yakni pesantren maju, Soloraya kuat, Jateng hebat, dan Indonesia tangguh.

Baca Juga: Festival Syekaten, Kiat Sukes Usaha Syariah

Semangat Pendidikan dan Pemberdayaan

Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jateng, Musta’in Ahmad, menerangkan Solo memiliki sejarah panjang bangkitnya keagamaan dan pendidikan yang tonggaknya ada pada pondok pesantren, ini termasuk sejarah mamba’ul ulum di era Paku Buwono X. Solo juga mencatat sejarah perkembangan ekonomi yang dimotori tokoh agama dengan adanya Sarekat Dagang Islam (SDI) yang menjadi Sarekat Islam (SI) dan organisasi kebangsaan dengan tokohnya KH Samanhudi.

“Acara ini mengingatkan kita kembali pada semangat pendidikan dan pemberdayaan ekonomi yang telah dirintis guru kita dan sejarah panjang ulama di Soloraya. Oleh karena itu, terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Hebitren yang menyelenggarakan acara ini. Mudah-mudahan doa yang kita langitkan ini melengkapi ikhtiar lahiriah kita sehingga pandemi segera diangkat oleh Allah Swt,” ungkap dia.

Musta’in bersyukur dalam tiga pekan terakhir kondisi kasus Covid-19 menunjukkan perkembangan yang baik. Ini memberi isyarat apa yang telah dilakukan masyarakat lewat gerakan 5 M, sebagai indikasi pertolongan Allah agar keadaan makin membaik.

Baca Juga: Bisnis Hotel Soloraya Menggeliat, Berharap ada MICE Lagi

Pihaknya berharap pandemi yang semoga segera berakhir sehingga masing-masing fungsi kelembagaan dapat leluasa bergerak dan berbagai kegiataan dapat dijalankan dengan baik. Dalam hal ini, pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan, fungsi dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.

“Kita ingin santri kita baik dalam kegiatan pendidikan, dakwah, maupun pemberdayaan, berjalan dengan baik seiring perkembangan zaman. Kita punya tantangan mengelola santri di masa seperti ini. Pesantren harus menjadi tempat yang paling aman, bukan hanya pandemi, tetapi dalam mempersiapkan masa depannya,” ungkap dia.
Di sisi lain, Hebitren diharapkan menjadi penyokong program kemandirian pesantren. Pesantren akan mendapatkan pendampingan, pelatihan, penguatan modal, pemasaran produk, dan koordinasi dengan stakeholder lainnya.

Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menambahkan pandemi Covid-19 memberikan dampak yang luas di sektor sosial dan ekonomi. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berkomitmen untuk memulihkan kondisi dengan berbagai cara, seperti mengebut vaksinasi dan pemulihan ekonomi.

Baca Juga: Public Expose Live 2021 Tampilkan 50 Emiten, Ini Daftarnya

“Saya menyambut baik kegiatan silaturahmi ulama pesantren dan stakeholder ekonomi keuangan syariah. Ekonomi syariah menjadi salah satu potensi besar dalam mendorong akselerasi penguatan ekonomi. Saya berharap stakeholder dapat memaksimalkan ekonomi dengan integrasi sistem digital dan virtual market antarpesantren, lalu peningkatan jaringan, kesiapan pembiayaan digital, dan kompetensi antarpesantren,” ujar dia.

Di samping itu, istigasah ini dipandu oleh KH Abdullah Hafiz dilanjutkan dengan doa oleh KH Sutrisno Yusuf. Tausiah yang disampaikan KH Dian Nafi’ dengan tema Kemandirian Pesantren disebutkan bisa dilakukan dengan menghadirkan kesadaran baru.

“Ada lima hal yang penting jika kita ingin mengangkat kemandirian pesantren. Pertama adalah aktivasi. Pesantren harus aktif menjadi pelaku yang sadar, kepeloporan ekonomi masyarakat,” jelas dia.
Gus Dian menambahkan kata kuci kedua adalah potensi. Pesantren memiliki potensi keilmuan, jejaring, kekhasan, dan ideologis. Ketiga, yakni partisipasi. Keempat adalah kesadaran dan kelima, keberlanjutan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya