SOLOPOS.COM - Ilustrasi industri tekstil dan produk tekstil. (Bisnis-Nurul Hidayat)

Solopos.com, JAKARTA–Asosiasi Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) menduga masuknya barang impor ilegal menjelang Ramadan dan Lebaran.

Ketua Umum APSyFI Redma Gita Wirawasta mengatakan pasar Lebaran tahun ini diproyeksi akan menopang pemulihan industri tekstil melihat kondusifitas sisi suplai dan permintaan sejak awal 2022.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Baca Juga: Mudik Lebaran Dibolehkan, Ini Harapan Pelaku Industri Tekstil

Namun, yang mengkhawatirkan adalah masuknya barang impor secara ilegal karena akan mereduksi kinerja produk lokal di pasaran.

“Beberapa hari terakhir ini kami dengar barang impor sudah mulai masuk. Itu pasti ilegal, karena kalau legal harus ada persetujuan impor dan kementerian juga tidak mengeluarkan izin impor yang baru, jadi pasti ilegal,” kata Redma, Jumat (25/3/2022).

Redma pun meminta pemerintah untuk segera turun tangan melakukan penertiban. Tidak hanya pada penjualan langsung, sebaran produk ilegal terutama banyak ditemukan di platform daring.

Sementara itu, kenaikan utilitas kapasitas produksi di sektor hulu, mengantisipasi permintaan Ramadan dan Lebaran, sudah terjadi sejak bulan lalu.

Redma mengatakan saat ini produksi di hulu terus berjalan untuk memenuhi potensi permintaan jelang ajaran baru sekolah usai Lebaran.

Baca Juga: Ekspor Batu Bara Dilarang, Pengusaha Tekstil Justru Senang

“Memang bulan kemarin ada kenaikan demand untuk Lebaran. Kalau yang sekarang, kenaikan demand-nya untuk tahun ajaran baru,” jelasnya.

Mengenai masuknya barang impor, Kementerian Perindustrian mencatat aliran yang masuk terjadi di sektor hulu tekstil.
Direktur Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kementerian Perindustrian Elis Masitoh menjelaskan karena kenaikan permintaan di hilir, industri hulu saat ini mengalami kekurangan bahan baku.

“Untuk sektor hilirnya menurut data kami belum naik signifikan, karena sudah ada larangan terbatas dan trade remedies. Jika pun barang di pasaran banyak, kemungkinan itu tidak masuk secara legal sehingga kami tidak punya datanya,” jelas Elis.

Banjir order di industri tekstil diakui Elis terjadi sejak awal tahun ini. Hampir seluruh perusahaan industri, bahkan yang skala konveksi, tengah memaksimalkan kapasitas produksinya untuk pemenuhan kebutuhan Lebaran.

“Menurut informasi, bahkan saat ini mereka [pengusaha skala konveksi] kesulitan mencari karyawan yang akan mengerjakan order-order tersebut,” imbuh Elis.

Berita ini telah tayang di Bisnis.com berjudul Jelang Lebaran, Barang Tekstil Impor Mulai Masuk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya