SOLOPOS.COM - Ilustrasi beras. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO – Perum Bulog Cabang Solo melakukan penyerapan beras hingga wilayah perbatasan Jawa Tengah-Jawa Timur lantaran masa panen padi di Soloraya berakhir. Hingga sekarang, realisasi penyerapan beras baik public service obligation (PSO) maupun komersial sekitar 15.500 ton.

Pimpinan Perum Bulog Cabang Solo, Andy Nugroho, mengatakan masa panen padi di Soloraya mulai Maret-April. Saat ini, masih ada lahan pertanian yang siap dipanen namun jumlahnya sangat sedikit.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

“Penyerapan beras harus dioptimalkan. Padahal, saat ini, panen padi di Soloraya sedikit. Sehingga, penyerapan gabah beras dilakukan di luar Soloraya. Sebagian besar di wilayah Jawa Tengah. Bahkan, bisa sampai wilayah perbatasan dengan Jawa Timur seperti Ngawi, Madiun, Magetan, dan Ponorogo,” kata dia, saat ditemui di kantornya, Rabu (10/5/2023).

Andy menyebut Perum Bulog tetap memprioritaskan serapan beras dalam negeri untuk kebutuhan cadangan beras pemerintah. Karena itu, jaringan di setiap daerah dioptimalkan untuk menggenjot realisasi serapan beras dalam negeri.

Hingga sekarang, total realisasi serapan beras mencapai sekitar 15.500 ton. “Untuk serapan beras PSO sekitar 10.200 ton. Sedangkan beras komersial sekitar 5.300 ton. Sehingga, total serapan beras sekitar 15.500 ton setara beras,” ujar dia.

Andy mengaku banyak kendala dalam menggenjot serapan beras dari petani. Hal ini juga berpengaruh terhadap proses produksi. Apabila jumlah produk baik gabah maupun beras minim maka otomatis berdampak pada kenaikan harga beras. “Dulu barangnya banyak sekarang sedikit. Kalau barang baik gabah maupun beras enggak banyak pasti harga naik,” ujar dia.

Disinggung soal beras impor, Andy menyampakan Perum Bulog mendapat penugasan dari pemerintah untuk mengimpor beras. Beras impor tersebut untuk menjaga stabilitas harga di pasaran.

Sedangkan bantuan pangan yang disalurkan kepada masyarakat tidak mampu merupakan beras lokal. “Bantuan pangan selama tiga bulan berasal dari beras lokal. Untuk penyaluran bantuan pangan tahap I sudah selesai. Sekarang, kami sedang menyalurkan bantuan pangan tahap II. Mungkin realisasinya masih sekitar lima persen karena baru saja disalurkan pada pekan ini,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya