Bisnis
Sabtu, 27 Juni 2020 - 19:35 WIB

Harta CEO Facebook Turun Rp103 Triliun Gegara Unggahan Rasisme

Newswire  /  Tika Sekar Arum  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mark Zuckerberg (Reuters)

Solopos.com, JAKARTA -- CEO Facebook, Mark Zuckerberg, terhempas dari daftar tiga orang terkaya di dunia karena unggahan berbau rasisme dan ujaran kebencian.

Akibat maraknya unggahan rasisme dan ujaran kebencian, sejumah perusahaan besar memutuskan berhenti beriklan di Facebook. Dampaknya, kekayaan bersih Mark turun US$7,2 miliar atau setara Rp103 triliun menjadi US$82,3 miliar.

Advertisement

Hal itu setelah saham Facebook anjlok US$56 miliar pada Jumat (26/6/2020). Anjloknya saham Facebook akibat Unilever dan puluhan perusahaan lainnya memutuskan berhenti beriklan di platform media sosial tersebut hingga pengujung tahun ini.

Kebelet Naik Gunung Lawu Karanganyar? Simak Protokol Pendakian Ini

Advertisement

Kebelet Naik Gunung Lawu Karanganyar? Simak Protokol Pendakian Ini

Dilansir dari Bloomberg dan diberitakan Bisnis.com, Sabtu (27/6/2020), dengan penurunan kekayaan tersebut, maka pria 36 tahun itu kini menduduki peringkat ke-4 orang terkaya di dunia.

CEO Facebook itu berada di bawah Bernard Arnault, Jeff Bezos, dan Bill Gates menurut Bloomberg Billionaires Index.

Advertisement

Aturan Pesta Nikah di Solo Dilonggarkan, Pengantin Boleh Tak Pakai Masker, Tapi…

Coca-Cola juga Berencana Setop Iklan

Mereka menilai Facebook gagal dalam menyaring unggahan-unggahan berbau rasisme dan ujaran kebencian. Tidak lama berselang, Coca-Cola.co juga berencana mencabut iklannya setidaknya selama 30 hari.

Menanggapi hal tersebut, CEO Facebook Mark Zuckerberg menyampaikan bahwa maraknya unggahan berisi ujaran kebencian dan rasisme sangat terkait dengan pemilu di Amerika Serikat (AS) dalam waktu dekat.

Advertisement

Mark mengumumkan sejumlah kebijakan baru Facebook yang akan mencegah pemanfaatan plarform media sosial tersebut sebagai lahan penyebaran ujaran kebencian dan rasisme.

Unilever dan Perusahaan Lain Setop Iklan di Facebook, Kenapa?

"Tiga minggu lalu, saya berkomitmen untuk meninjau kembali kebijakan kami menjelang pemilihan umum 2020. Pekerjaan itu sedang berlangsung. Tetapi hari ini saya ingin berbagi beberapa kebijakan baru untuk menghubungkan orang-orang dengan informasi otoritatif tentang pemilihan. Menindak penindasan pemilih, dan melawan kebencian," ujarnya melalui akun Facebook pribadinya pada Jumat (26/6/2020) waktu setempat.

Advertisement

CEO Facebook itu menyampaikan sejumlah kebijakan baru. Di antaranya, Facebook akan memberikan informasi resmi tentang pemungutan suara selama pandemi Covid-19. Facebook akan membuat perlawanan terhadap penindasan kepada pemilih.

Selain itu, Facebook membuat standar yang lebih tinggi untuk mencegah konten bermuatan kebencian dalam iklan. Facebook juga melabeli konten yang layak dibagikan.

Peringkat 4 Se-Indonesia, Jateng Catat 3.294 Kasus Positif Covid-19

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif