SOLOPOS.COM - Ilustrasi pesawat (freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA — Harga tiket pesawat disebut memiliki andil dalam deflasi Agustus, di mana deflasi tercatat sebesar 0,21 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan bahwa kelompok pengeluaran transportasi mengalami deflasi sebesar 0,08 persen pada Agustus 2022 secara bulanan. Adapun, penurunan harga tiket pesawat memiliki andil sebesar 0,03 persen terhadap deflasi Agustus.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

“Kelompok transportasi memberikan andil sebesar 0,01 persen dan penyebabnya karena menurunnya tarif angkutan udara di mana ia memberikan andil deflasi sebesar 0,03 persen,” ujar Margo pada konferensi pers, Kamis (1/9/2022) seperti dilansir Bisnis.

Menurut Margo, penurunan harga tiket pesawat yang sebelumnya melambung tinggi ini berkat turunnya harga avtur. Selain itu, sejumlah kebijakan pemerintah untuk meringankan beban biaya operasi pesawat turut dinilai mendorong turunnya tarif penerbangan.

“Juga ada kebijakan pemerintah yang menggratiskan PNBP untuk jasa pendaratan, penempatan, dan penyimpanan pesawat di bandara,” kata Margo.

Baca Juga: Hari Ini, Presiden Jokowi Terima Kalkulasi Kenaikan Harga BBM Subsidi

Di sisi lain, BPS juga mencatat volume penumpang pesawat domestik naik pada periode Juli 2022 hingga 405,5 persen menjadi 5,03 juta penumpang, dari 1 juta penumpang pada Juli 2021.

Volume penumpang pesawat dalam negeri pada Juli 2022 juga naik 3,27 persen dari posisi 4,87 juta pada Juni 2022. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyampaikan akan terus mendorong peran maskapai dalam menambah armada yang beroperasi hingga menarik investor baru, guna menekan harga tiket pesawat.

“Pak Menhub itu mendorong seluruh airline untuk menambah armada atau ada investor baru yang membuat airline baru,” kata Plt Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Nur Isnin Istiartono usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V, Kamis (1/9/2022).

Baca Juga: Harga Telur Masih Tinggi, Penjual Nasi Goreng di Solo Enggan Naikkan Harga

Indonesia mengalami deflasi 0,21 persen pada Agustus 2022 (month to month/mtm). Meski demikian, laju inflasi secara tahunan sudah menembus 4,69 persen.

“Secara bulanan, ini deflasi terdalam sejak September 2019, saat itu deflasi 0,27 persen,” kata Margo.

Dia mengatakan secara tahunan inflasi Agustus 2022 mencapai 4,69 persen dan secara tahun kalender 3,63 persen. Adapun, komoditas utama penyumbang deflasi adalah bawang merah, cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, dan daging ayam ras.

Margo mencatat telur ayam ras dan beras menjadi sumber inflasi yang cukup tinggi terhadap inflasi dalam kelompok makanan-minuman dan rokok filter kretek. Berdasarkan data BPS, telur menyumbang inflasi pada bulan Agustus sebesar 0,022 persen secara year on year (yoy) dengan harga rata-rata Rp29.014 per kilogram. Sedangkan beras menyumbang inflasi 0,016 persen.

Baca Juga: Raup Laba 8.768 Persen, Perusahaan Batu Bara Milik Bakrie Fokus Bayar Utang

“Kedua komoditas ini menurut saya penting untuk diperhatikan karena ini merupakan selain bobotnya besar dalam inflasi dan juga pergerakan harganya perlu diperhatikan waktu ke waktu,” imbuhnya.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan tekanan inflasi akan terus mengalami peningkatan ke depan. Hingga akhir 2022, inflasi diperkirakan akan mendekati level 5 persen.

Tahun depan, Perry mengatakan tingkat inflasi juga berisiko melebihi level 4 persen, seiring dengan ketidakpastian global yang masih sangat tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya