Bisnis
Rabu, 14 Juni 2023 - 13:57 WIB

Harga Terjangkau, Begini Cara Memulai Franchise Warteg Kharisma Bahari

Galih Aprilia Wibowo  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejarah menyebut Warteg Kharisma Bahari termasuk yang melegenda (Istimewa)

Solopos.com, SOLO —  Warteg merupakan singkatan dari warung tegal karena dulu diinisiasi sejumlah warga asli Tegal, Jawa Tengah. Konsep warung makan warteg cukup mudah ditemui dan jarang sepi pembeli.

Ramainya warteg menjadi inspirasi peluang usaha sejumlah pihak. Mengingat, makan dan minum menjadi kebutuhan sehari-hari.

Advertisement

Salah satu bisnis warteg yang terkenal sukses yakni milik bran Kharisma Bahari. Kharisma Bahari merupakan warteg modern pertama di Indonesia karena berani menawarkan franchise.

Menu yang ditawarkan bukan menu musiman yang based on trend, tapi menu masakan harian yang bisa gonta-ganti sesuai selera pelanggan.

Warteg Kharisma Bahari didirikan pada 1996 oleh pemiliknya, Sayudi. Kala itu ia mulai membangun warteg pertama di Jakarta Selatan dengan nama MM (Modal Mertua).

Advertisement

Dilansir dari situs resmi https://wartegkharismabaharigroup.com/, nama itu muncul karena Sayudi membuka warteg dengan modal pinjaman mertuanya berupa sertifikat rumah.

Sampai saat ini berkembang hingga membuka sejumlah franchise. Dilansir dari situs tersebut, mereka menawarkan harga terjangkau untuk mulai program kemitraan atau franchise dengan Warteg Kharisma Bahari.

Warteg Kharisma Bahari punya empat program franchise:

1. Warteg Kharisma Bahari
Cocok untuk budget menengah dan pilihan terbaik

Advertisement

2. Warteg Mamoka Bahari
Cocok untuk budget minimal

3. Warteg Subsidi Bahari
Cocok untuk budget minimal dan pemula untuk bisnis kuliner

4. Warteg Selaras Bahari
Cocok untuk pemula di bisnis kuliner

Dilansir dari situs bfi.co.id, berikut tips memulai usaha warteg dan modal yang dibutuhkan:

Advertisement

Tips Memulai Usaha Warteg untuk Pemula

1. Tentukan target konsumen

2. Pilih lokasi yang strategis
– Lokasi mudah dijangkau
– Dekat dengan area target konsumen seperti area perkantoran, sekolah, kampus, ataupun pabrik
– Tersedia lahan parkir
– Berada di lokasi yang aman
– Bebas banjir atau kerusuhan
– Bersih dan nyaman sehingga para pelanggan merasa betah untuk makan

3. Sajikan pilihan nenu yang beragam
Selain lokasi yang strategis, pilihan menu yang beragam bisa jadi daya tarik tersendiri. Terlebih jika menu tersebut dipajang di etalase kaca yang bisa dilihat dari berbagai sisi.

4. Gunakan bahan baku berkualitas
Cita rasa masakan banyak dipengaruhi oleh kualitas bahan baku yang dipilih. Makanan yang dimasak dengan bahan baku yang segar mampu menghasilkan makanan yang sehat dan nikmat.

Advertisement

5. Pilih supplier bahan baku yang tepat
Membuka usaha warteg membutuhkan bahan baku yang tidak sedikit. Belum lagi setiap harinya akan memasak banyak menu yang sama. Tips memilih supplier:
– Pastikan anda berkunjung langsung ke tempat supplier untuk bisa melihat kualitas bahan baku yang dibutuhkan.
– Bandingkan supplier satu dengan yang lainnya.
– Dalam hal ini, pastikan nda mencatat perbandingan harga, kualitas bahan baku, dan lain sebagainya.
– Lakukan kontrak kerjasama hitam di atas putih untuk menghindari hal-hal kurang mengenakan yang mungkin terjadi di masa depan.

6. Jaga Selalu Kebersihan
Bukan hanya pilihan menu yang beragam dan fresh, memastikan tempat usaha warteg Anda selalu bersih dan higienis adalah sebuah keharusan.

7. Jual dengan harga yang Pas
Meski warteg dikenal dengan harganya yang murah dan terjangkau, anda tetap perlu mempertimbangkan harga bahan baku yang digunakan agar tetap memperoleh keuntungan.

8. Buka sistem pre-order
Untuk menambah pemasukan dari usaha warteg, Anda bisa loh membuka sistem pre-order seperti katering atau pesan makanan antar jemput.

9. Berikut ini beberapa jenis menu masakan warteg terlaris;
– orek tempe
– aneka sayuran
– telur balado
– olahan ayam
– ikan

10. Estimasi modal dan keuntungan

Advertisement

– Sewa tempat per bulan : Rp2.000.000
– Peralatan masak, alat makan, dan keperluan usaha lainnya : Rp3.350.000
– Belanja bahan pokok makanan selama 30 hari : Rp16.500.000
– Gas elpiji 12 kg per bulan : Rp480.000 Rp480.000
– Biaya tak terduga : Rp1.000.000

– Asumsi dalam sehari usaha warteg mampu menjual 70 porsi dengan rata-rata per porsinya Rp15.000, maka omzet harian yang akan dapatkan sebesar Rp1.050.000, lalu dikalikan selama sebulan maka besarannya Rp31.500.000.

– Jika pendapatan kotor selama sebulan dikurangi dengan modal maka estimasi perhitungan laba bersih yang bisa diperoleh sebesar Rp8.170.000.

Keuntungan tersebut tentunya bisa lebih besar lagi jika mampu menjual lebih banyak porsi dan telah memasuki bulan kedua ataupun seterusnya dimana tak lagi perlu mengeluarkan dana untuk peralatan masak.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif