SOLOPOS.COM - Pedagang menunjukkan telur di Jakarta, Minggu (31/7/2022). (Bisnis/ Fanny Kusumawardhani).

Solopos.com, JAKARTA — Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyebutkan penyebab utama harga telur ayam terus naik sejak beberapa pekan terakhir.

Ikappi menyebut harga telur di wilayah Jakarta Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) berada di kisaran Rp31.000-Rp34.000 per kilogram (kg), sedangkan di luar Pulau Jawa atau wilayah Timur Indonesia tembus Rp38.000 per kg.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Harga telur di wilayah luar pulau Jawa bahkan lebih dari Rp40.000 per kg.

Sekretaris Jenderal DPP Ikappi Reynaldi Sarijowan menilai pemerintah tidak berbuat banyak mencari tahu penyebab dan ambil tindakan atas naiknya harga telur tersebut.

“Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia menyayangkan harga telur dipasaran terus merangkak naik tidak terdapat upaya melakukan upaya penurunan harga telur, sehingga harga telur secara nasional naik,” ujarnya kepada awak media, Kamis (18/5/2023).

Reynaldi mengatakan pihaknya telah menemukan penyebab utama harga telur naik sejak beberapa tahun terakhir.

Penyebab pertama harga telur naik yakni karena faktor produksi. Harga pakan tinggi sehingga menjadi penyebab harga telur di pasaran ikut nai.

“Dan yang kedua proses distribusi yang tidak sesuai dengan kebiasaan yang biasanya di distribusikan ke pasar tetapi banyak pihak yang melakukan pendistribusian di luar pasar atau permintaan di luar pasar, sehingga supply dan demand di pasar terganggu hingga menjadi penyebab harga telur terus merangkak naik,” jelas Reynaldi.

Dia meminta pemerintah dapat melakukan upaya dan antisipasi agar kenaikan harga telur tidak terus terjadi.

“Sebagai catatan kami melihat ada beberapa permintaan yang cukup tinggi di beberapa instansi atau beberapa elemen atau beberapa lembaga, atau perorangan sehingga supply di pasar terganggu,” ujarnya.

Dilansir Panel Harga Badan Pangan Nasional pada Kamis (18/5/2023), telur ayam ras naik 0,50 persen jadi Rp30.310 per kg di rata-rata nasional.

Harga telur termurah terdapat di Aceh dengan harga Rp26.430 per kg dan termahal di Papu Rp36.570 per kg.

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Blitar Rofi Yasifun mengatakan, tingginya permintaan pasar menjadi penyebab kenaikan harga telur.

“Harga telur naik ini karena demand naik, orang hajatan ramai, hidup kembali normal setelah libur panjang. Pasca-Idulfitri selalu kami data, pada tahun-tahun sebelumnya puncak kenaikan harga biasanya pada H+21 sampai H+27 Lebaran. Tahun ini juga sama ada kenaikan, dan puncak harga saat ini sudah berlalu dan akan turun landai mulai Sabtu kemarin. Hari ini on farm (di tingkat peternak) telur di harga Rp 26.000 per Kg,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (16/5/2023).

Dia berpendapat, harga telur di tingkat konsumen bisa tembus Rp30.000 per kg merupakan harga yang wajar. Penyebab utama harga telur naik di pasaran yakni karena biaya produksi saat ini yang juga lebih tinggi dari sebelumnya.

Rofi mengakui, pemerintah telah melakukan upaya yang tepat dalam menjaga keseimbangan harga telur. Seperti program bantuan telur dan daging ayam yang tengah berjalan.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Harga Telur Melonjak Rp34.000, Pedagang: Pemerintah Diam Saja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya