SOLOPOS.COM - Kepala Bank Indonesia (BI) Solo, Nugroho Joko Prastowo, dalam acara pelatihan sekaligus sertifikasi kurator usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Soloraya. Kegaiatan ini berlangsung di Swiss-Belhotel, Gilingan, Solo, Rabu (12/7/2023). (ist)
Solopos.com, SOLO — Kepala Bank Indonesia (BI) Solo, Nugroho Joko Prastowo, menyebut harga telur ayam ras yang masih tinggi tidak akan mempengaruhi inflasi pada Juli.
Hal itu ia jelaskan saat ditemui wartawan di sela-sela acara pelatihan sekaligus sertifikasi kurator usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Soloraya yang digelar di Swiss-Belhotel, Gilingan, Solo, Rabu (12/7/2023).
Menurut Joko, naiknya harga telur ayam ras memang berpengaruh pada Juni. Namun karena tingginya harga terbilang konsisten, hal itu tidak akan menyebabkan inflasi pada Juli ini.
“Sebenarnya kalau inflasi itu terjadi karena ada perubahan harga, jadi meskipun harga telur saat ini tetap tinggi, inflasinya berarti sudah terjadi di bulan sebelumnya. Harapannya memang harga telur ini bisa turun,” ulas Nugroho, Rabu (12/7/2023).
Nugroho melanjutkan, melambungnya harga telur ayam ras tidak lepas dari fenomen el-nino yang menyebabkan naiknya harga bahan pangan dan ongkos produksi peternak.
“Tapi ini kendalanya sebenarnya adanya fenomena El Nino yang mengakibatkan harga pangan ayam seperti jagung itu naik dan otomatis berpengaruh ke ongkos produksi telur. Jadinya yang kami bisa lakukan yang menjaga bagaimana stok telur di Solo ini bisa tetap stabil,” ulasnya.
Nugroho juga mengatakan, ia tidak akan melakukan operasi pasar untuk menekan harga telur di Solo. Ia menilai, yang paling penting saat ini adalah menjaga pasokan telur ayam ras di Solo untuk menurunkan harga. Salah satunya dengan bekerja sama dengan sentra peternak.
“Telur ini untuk operasi pasar agak susah, karena ranah Bulog enggak sampai situ dan telur ini gampang pecah. Jadi ini kami serahkan kepada mekanisme pasar, tapi kami hubungkan dengan sentra-sentra untuk menjaga pasokan seperti Sentra Telur di Kediri bisa mensuplai ke Solo, ini namanya kejasama antar daerah,” ucapnya.
Meskipun demikian, Nugroho menilai, inflasi di Solo saat Juni masih sangat terkendali. “Inflasi masih terkendali di bawah dua sampai tiga persen, di Juni hanya 0,09 persen jadi masih sangat terkendali,” urainya.
Salah satu pedagang telur di Pasar Nusukan Solo, Suminah, 56, mengatakan, saat ini harga telur sangat melambung. Tercatat, harga telur sudah menembus Rp31.000 per kilogram pada hingga, Rabu (12/7/2023).
“Harganya hari ini sudah Rp31.000, sudah beda tipis sekali dengan harga daging ayam yang kurang lebih Rp42.000 per kilogram dan belum turun sejak minggu lalu. Semoga minggu depan atau akhir bulan sudah bisa turun harganya,” ulasnya.