SOLOPOS.COM - Penjual makan di Pasar Kalioso, Sriyanti, 45, sedang meracik pesanan di warung miliknya, Minggu (13/11/2023). Dia tidak bisa menaikkan harga meski bahan baku melambung tinggi di pasaran. (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati).

Solopos.com, SOLO — Sejumlah penjual makanan di Solo terdampak naiknya bahan baku seperti cabai, beras, gula, sampai jagung. Beberapa penjual bahkan rela keuntungannya menipis agar pelanggan tidak kabur.

Salah satunya pemilik warung makan di Pasar Kalioso, Sriyanti, 45, mengatakan keuntungannya jelas berkurangan terlebih banyak bahan baku yang melambung tinggi. Meski begitu, dia juga enggan menaikkan harga dagangannya lantaran takut kehilangan pelanggan.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Yanti sendiri merupakan penjual soto dan sop. Sejumlah bahan baku yang dirasakan naik misalnya beras, gula, cabai, brambang, bawang, jagung, sampai telur.

“Kalau harga dinaikkan pembeli nanti takutnya berkurang, yang penting untung sedikit tapi ajeg, berlanjut, gitu. Yang penting kalau saya bisa buat sehari-hari sama kuliah anak,” kata dia ketika berbincang dengan Solopos.com, Senin (13/11/2023).

Dia menjual soto daging sapi besar Rp8.000 dan soto daging ayam besar Rp7.000. Dirinya juga menjual sop ayam dan sop matahari dengan harga Rp8.000. Dengan harga yang murah, Yanti mengaku banyak pengunjung pasar yang sering mampir.

“Saya kan bukanya jam setengah 05.30 WIB, biasanya kalau sudah siang tinggal sedikit. Nanti sore sudah habis. Alhamdullilah kalau dikasih harga murah kan pelanggannya bisa tetap, dan malah tambah,” kata dia.

Terpisah, hal senada juga diungkapkan oleh penjual angkringan di Keprabon, Banjarsari, Solo, Yaumudin, 51, yang mengeluh kenaikan harga bahan pokok seperti gula, cabai, dan beras.

Keuntungannya menjual nasi kucing terpaksa terpangkas. Seperti halnya Yanti, pria yang kerap disapa Udin itu tidak mau menaikkan harga dagangannya. Dia mengatakan khawatir pelanggannya berkurang.

“Apalagi kan sekarang yang buka angkringan sudah banyak, nek saya yang penting pelanggan saya tidak pergi,” kata dia.

Udin yang sudah sejak 20 tahun lalu berjualan itu mengaku malah menurunkan harga agar banyak pelanggan baru yang datang. Satu bungkus nasi dia jual Rp3.000 sedangkan es teh hanya Rp2.5000.

“Ora golek bathi tapi golek seduluran [tidak cari untung, tapi cari saudara],” kata dia sambil tertawa.

Sudah beberapa bulan terakhir, pergerakan harga bahan pokok di pasar meningkat perlahat. Beberapa komoditi seperti beras dan cabai konsisten tinggi secara stagnan. Sedangkan komoditi lain seperti gula naik secara perlahan hingga tembus Rp17.000/kg.

Berdasarkan keterangan Kepala Pasar Nusukan, Giyarto pada Senin (13/11/2023) berikut daftar harga kebutuhan pokok di Pasar Nusukan:

 

Gula Pasir

Curah Kemasan Plastik 17,000/kg

 

Beras

C4 (Medium) Rp12.000/kg

Bulog (Medium) Rp10.900/kg

IR64 (Premium) Rp14.000/kg

Mentik (Premium) Rp15.500/kg

IR64 (Bulog) Premium Rp13.400/kg

 

Daging Ayam

Daging ayam ras Rp34.000/kg

Daging ayam kampung  80.000/ekor

 

Telur Ayam

Telur Ayam Ras 26,000/kg

Telur Ayam Kampung  Rp2.600/butir

 

Cabai



Cabai Merah Besar Rp60.000/kg

Cabai Merah Keriting Rp63.000/kg

Cabai Rawit Merah Rp40.000/kg

Cabai Rawit Hijau Rp55.000/kg

 

Garam

Garam halus Rp12,000/kg

Bata Rp1.000/buah







Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya