Bisnis
Senin, 13 Februari 2023 - 17:09 WIB

Harga Rumah Komersial Makin Mahal, Ternyata Ini Penyebabnya

R Bony Eko Wicaksono  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perumahan. (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO – Kenaikan harga material bangunan menjadi salah satu beban yang ditanggung para penyedia jasa konstruksi. Hal itu berdampak pada kenaikan harga rumah komersial atau nonsubsidi.

Kenaikan bahan baku pembangunan rumah dan gedung yang terjadi selama tiga tahun terakhir bisa mencapai 20 persen. Sekjen Developer Properti Indonesia (Deprindo), I Gede Teguh Pratama, mengatakan harga material bangunan terus mengalami kenaikan secara berkala selama tiga tahun terakhir.

Advertisement

Hal ini menjadi salah satu beban operasional yang ditanggung para penyedia jasa konstruksi, termasuk kalangan pengembang. “Saya ambil contoh material bangunan seperti besi. Harga sebelum muncul pandemi Rp11.000 per kilogram. Sekarang sudah menembus di atas Rp13.000 per kilogram. Ada kenaikan sekitar 20 persen,” kata dia, saat diwawancarai Solopos.com, Senin (13/2/2023).

Harga material bangunan lainnya seperti semen, pasir, pipa, batu kerikil juga mengalami hal serupa. Meski tak setinggi besi, namun kenaikan harga material bangunan itu menambah biaya operasional dalam mengerjakan proyek fisik.

Risiko kenaikan biaya produksi juga kian meningkat seiring kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada tahun lalu. Tentunya, berimbas pada kenaikan biaya transportasi pengangkutan material bangunan dari toko bangunan ke lokasi proyek. “Kami harus melakukan efisiensi di beberapa aspek guna menekan cost operasional yang membengkak. Namun, Alhamdulillah fase krisis selama pandemi bisa dilewati,” ujar dia.

Advertisement

Menurut Gede, kenaikan biaya produksi sektor properti turut mengerek harga rumah komersial, rumah toko (ruko) maupun bangunan lainnya. Harga rumah komersial seperti perumahan dipastikan terus bergerak naik mengikuti komponen-kompenen biaya produksi seperti material bangunan.

Sektor perumahan juga berandil penyumbang laju inflasi di Kota Solo pada Januari 2023. Tingkat inflasi di Kota Solo sebesar 0,32 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 115,22. Kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga naik 0,04 persen. Sementara, kelompok penyumbang andil inflasi terbesar tetap makanan dan minuman. “Tren di awal tahun, harga perumahan termasuk harga sewa atau kontrak rumah pasti mengalami kenaikan. Ini yang menjadi salah satu kelompok yang berandil menyumbang inflasi,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Solo, Totok  Tavirijanto.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif