SOLOPOS.COM - Suasana sebuah SPBU di Laweyan Solo Selasa (3/1/2023) pukul 14.30 WIB pascaharga Pertamax turun. (Solopos/Maymunah Nasution)

Solopos.com, SOLO — Pertamina menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax dari sebelumnya Rp13.900 menjadi Rp12.800 per liter pada Selasa (3/1/2023) pukul 14.00 WIB.

Beberapa saat setelah penurunan harga diumumkan, sejumlah SPBU di Solo tetap landai dan tidak ada antrean kendaraan.

Promosi Fokus Transformasi, Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5%

Berdasarkan pantauan Solopos.com, di sebuah SPBU di Laweyan Solo, 20 menit setelah Pertamax resmi turun harga, hampir  tidak ada antrean panjang  pengendara yang membeli BBM terutama Pertamax.  Pembeli Pertamax dari para pengendara motor tampak relatif dalam jumlah kecil saja, tidak mengalahkan antrean pengendara motor pembeli Pertalite.

Sebelum pukul 14.00 WIB, beberapa SPBU tampak ramai seperti biasa seperti di SPBU Manahan Solo dan SPBU Klodran, Colomadu, Karanganyar. Keramaian berasal dari para pengendara motor yang mengantre untuk membeli Pertalite. Antrean Pertamax kebanyakan hanya dari pengendara mobil atau kendaraan besar.

SPBU lainnya, SPBU Bhayangkara Solo terpantau relatif sepi pukul 15.00 WIB pasca harga Pertamax diturunkan. Hanya ada beberapa pengendara mobil yang mengantre Pertamax, sementara pengendara motor sebagian besar mengantre untuk membeli Pertalite.

Salah seorang pengendara motor, Chrisna mengaku dia dulunya pemakai Pertamax, tapi sejak harganya mencapai Rp13.900, pria itu beralih menggunakan Pertalite. Kini saat mengetahui Pertamax turun harga, Chrisna mengaku tetap memilih menggunakan Pertalite.

“Saya sudah terlanjur nyaman pakai Pertalite meskipun Pertamax harganya turun saya nggak mau beralih ke Pertamax,” ujarnya sembari tertawa saat dihubungi Solopos.

Sementara pengendara lain mengaku senang dengan turunnya harga Pertamax, seperti disampaikan Nurhayati. Namun dia sangsi jika harga tersebut akan bertahan lama.

“Sepertinya tidak permanen, ya.  Siap-siap saja jika harganya naik lagi,” papar Nurhayati kepada Solopos.

Fitria, salah satu petugas SPBU di jalan M.T. Haryono Solo menyebut setelah harga Pertamax turun penjualan BBM tersebut meningkat.

“Kami harapkan harganya terus terjangkau ya, soalnya kalau di kisaran Rp12.500 sampai Rp12.800 pengendara itu masih mampu membeli, beda kalau harganya seperti kemarin Rp13.900 kebanyakan memilih berganti Pertalite,” ujarnya Selasa (3/1/2023).

Subsidi Masih Ditanggung

Seperti diberitakan sebelumnya, PT Pertamina (Persero) mengumumkan penurunan harga jual bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi, Pertamax dan turunannya, Selasa (3/1/2023) hari ini pukul 14.00 WIB.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, harga Pertamax turun menjadi Rp12.800 per liter dari sebelumnya Rp13.900 per liter.

“Mulai jam 2 siang harga Pertamax akan turun dari Rp13.900 ke Rp12.800. Demikian juga untuk produk-produk seperti Pertamax Turbo, Dexlite ini akan turun seperti dengan formula yang ditetapkan Kementerian ESDM,” kata Nicke saat konferensi pers di SPBU Pertamina M.T Haryono, Jakarta, Selasa (3/1/2023).

Nicke menegaskan, penyesuaian harga tidak dilakukan pada BBM subsidi, seperti Pertalite dan Solar yang masih ditanggung pemerintah saat ini. Harga Pertalite masih dibanderol Rp10.000 per liter dan Solar subsidi sebesar Rp6.800 per liter.

Sementara itu, harga BBM Pertamax Turbo diturunkan dari sebelumnua Rp15.200 menjadi Rp14.050 per liter dan Dexlite menjadi Rp16.150 per liter dari sebelumnya Rp18.300.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan pemerintah belum berencana untuk menurunkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, seperti Pertalite dan Solar pada awal tahun ini.

Sikap itu disampaikan Erick setelah pemerintah bersama dengan PT Pertamina (Persero) sepakat untuk menurunkan harga BBM nonsubsidi, seperti Pertamax dan turunannya di tengah pelemahan harga minyak mentah dunia saat ini.

Erick beralasan harga Pertalite dan Solar subsidi masih berada di bawah harga keekonomian kendati harga minyak mentah mengalami pelemahan di level US$79 per barel. Oleh karena itu, harga Pertalite belum mengalami perubahan atau tetap sebesar Rp10.000 per liter dan Solar subsidi sebesar Rp6.800 per liter.

“Pertalite yang harga minyak dunia masih tinggi harga jual Rp10.000, itu masih dibantu pemerintah Rp1.100, jadi luar biasa pemerintah membantu masyarakat,” kata Erick saat konferensi pers di SPBU Pertamina M.T Haryono, Jakarta, Selasa (3/1/2023) seperti dilansir Bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya