SOLOPOS.COM - Dua pengendara motor bertahan membeli BBM pertamax meskipun harga naik di SPBU Nglangon, Sragen Kota, Sragen, Senin (4/4/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SOLO — Wakil Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional (Hiswana) Migas Solo Hevy Styana khawatir naik turunnya harga BBM nonsubsidi Pertamax membuat sebagian masyarakat migrasi ke BBM subsidi seperti Pertalite untuk kebutuhan bahan bakar sehari-hari.

Dia juga memprediksi volume pembelian Pertamax series akan berkurang, disusul mobilitas masyarakat tidak seramai biasanya.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Sementara, dari sisi keuntungan pengusaha, Hevy mengatakan fluktuasi harga BBM nonsubsidi tidak terlalu merugikan pengusaha penyedia BBM.

Dia menegaskan Hiswana Migas akan selalu mengikuti aturan dari Pertamina untuk penetapan harga BBM.

Hevy mengatakan, karena Pertamax series termasuk BBM nonsubsidi, harganya memang harus disesuaikan dengan harga keekonomian.

Tujuannya agar Pertamina bisa menjaga kelangsungan bisnisnya dan memenuhi target setoran deviden ke negara.

Lebih lanjut, Hevy berharap masyarakat tetap menggunakan BBM nonsubsidi Pertamax dan tidak beralih atau migrasi ke BBM subsidi seperti Pertalite.

Menurutnya, penggunaan BBM subsidi merugikan banyak pihak.

“BBM bersubsidi tidak menguntungkan bagi pengusaha karena marginnya di bawah margin BBM nonsubsidi, selain itu pengadaannya menambah pengeluaran negara untuk subsidi, sementara penyalurannya belum tepat sasaran,” papar Hevy saat dihubungi Solopos.com Rabu (1/3/2023).

Ketua Umum DPP Paguyuban Pengusaha Pertashop Jateng – DIY, Budi Sadewa, mengatakan penerapan aturan barcode untuk pembelian Pertalite seharusnya sudah mulai diterapkan di Solo agar penyaluran BBM subsidi tepat sasaran.

“Jika penyaluran BBM subsidi tepat sasaran, tidak akan ada penjualan Pertalite eceran yang mengacaukan penjualan BBM dari penyalur resmi. Pertashop mencari keuntungan dari penjualan BBM nonsubsidi, sehingga kenakalan penjualan BBM subsidi eceran bisa semakin menyulitkan kami,” ujar Budi saat sambutan acara Musyawarah Paguyuban Pengusaha Pertashop DPC Solo.

Budi juga mengatakan aturan penyaluran BBM subsidi sudah ada, sehingga sebaiknya segera direalisasikan agar masyarakat yang mampu mulai migrasi dari BBM subsidi ke BBM nonsubsidi.

Sehingga penyaluran BBM subsidi tidak salah sasaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya