SOLOPOS.COM - Harga Pertalite di SPBU tidak berubah (Solopos Dok)

Solopos.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) mengumumkan penurunan harga jual bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi, Pertamax dan turunannya, Selasa (3/1/2023) hari ini pukul 14.00 WIB.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, harga Pertamax turun menjadi Rp12.800 per liter dari sebelumnya Rp13.900 per liter.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

“Mulai jam 2 siang harga Pertamax akan turun dari Rp13.900 ke Rp12.800. Demikian juga untuk produk-produk seperti Pertamax Turbo, Dexlite ini akan turun seperti dengan formula yang ditetapkan Kementerian ESDM,” kata Nicke saat konferensi pers di SPBU Pertamina M.T Haryono, Jakarta, Selasa (3/1/2023).

Nicke menegaskan, penyesuaian harga tidak dilakukan pada BBM subsidi, seperti Pertalite dan Solar yang masih ditanggung pemerintah saat ini. Harga Pertalite masih dibanderol Rp10.000 per liter dan Solar subsidi sebesar Rp6.800 per liter.

Sementara itu, harga BBM Pertamax Turbo diturunkan dari sebelumnua Rp15.200 menjadi Rp14.050 per liter dan Dexlite menjadi Rp16.150 per liter dari sebelumnya Rp18.300.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan pemerintah belum berencana untuk menurunkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, seperti Pertalite dan Solar pada awal tahun ini.

Sikap itu disampaikan Erick setelah pemerintah bersama dengan PT Pertamina (Persero) sepakat untuk menurunkan harga BBM nonsubsidi, seperti Pertamax dan turunannya di tengah pelemahan harga minyak mentah dunia saat ini.

Erick beralasan harga Pertalite dan Solar subsidi masih berada di bawah harga keekonomian kendati harga minyak mentah mengalami pelemahan di level US$79 per barel. Oleh karena itu, harga Pertalite belum mengalami perubahan atau tetap sebesar Rp10.000 per liter dan Solar subsidi sebesar Rp6.800 per liter.

“Pertalite yang harga minyak dunia masih tinggi harga jual Rp10.000, itu masih dibantu pemerintah Rp1.100, jadi luar biasa pemerintah membantu masyarakat,” kata Erick saat konferensi pers di SPBU Pertamina M.T Haryono, Jakarta, Selasa (3/1/2023) seperti dilansir Bisnis.

Di sisi lain, Erick menggarisbawahi, pelemahan minyak mentah dunia belakangan dipastikan ikut menurunkan biaya pembentuk sejumlah BBM nonsubsidi milik Pertamina tahun ini.

Kepastian itu diperoleh lewat proyeksi harga BBM nonsubsidi mendatang mengacu pada asumsi rata-rata minyak mentah dunia di level US$79 per barel. Proyeksi itu juga telah disepakati dalam rapat tiga menteri yang terdiri atas Menteri BUMN, Menteri Keuangan dan Menteri ESDM yang turut dihadiri Direktur Utama Pertamina pada akhir Desember 2022.

“Bagaimana harga BBM yang pasar salah satu Pertamax nanti ada macam-macam produknya, harga nanti yang hari ini Rp13.900 itu menjadi Rp12.800,” kata dia.

Dia berharap penyesuaian harga yang aktif dilakukan pemerintah mengikuti perkembangan harga minyak mentah dunia itu ikut menjaga perekonomian nasional di tengah kekhawatiran resesi global yang makin menguat belakangan ini.

“Ini akan kita dorong, 2023 ini ketika banyak negara resesi mudah-mudahan tekanan resesi dunia tidak terjadi di Indonesia,” tuturnya. Data Bloomberg hingga Selasa (3/1/2023) 10.39 WIB, menunjukkan harga minyak mentah Brent berada di angka US$85,66 per barel untuk pengiriman Maret 2023.

Harga itu mengalami penurunan 0,25 persen dari posisi perdagangan sebelumnya. Tren penurunan harga itu juga diikuti jenis minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Februari 2023.

Pada perdagangan hari ini, WTI dipatok dengan harga US$80,08 per barel atau turun 0,18 persen dari posisi sebelumnya. Seperti diberitakan sebelumnya, PT Pertamina (Persero) memutuskan untuk menurunkan harga jual BBM nonsubsidi miliknya.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan penyesuaian harga itu bakal dilakukan mulai hari ini, Selasa (3/1/2023), pukul 14.00 WIB.

“Mulai jam 2 siang harga Pertamax akan turun dari Rp13.900 ke Rp12.800 demikian juga untuk produk-produk seperti Pertamax Turbo, Dexlite ini akan turun seperti dengan formula yang ditetapkan Kementerian ESDM,” kata Nicke saat konferensi pers di SPBU Pertamina M.T Haryono, Jakarta, Selasa (3/1/2023).

Kendati demikian, Nicke menegaskan, penyesuaian harga tidak bakal dilakukan untuk BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar yang masih ditanggung pemerintah saat ini. Nicke beralasan harga keekonomian dari dua jenis BBM subsidi itu relatif masih lebar yang belakangan ikut mengerek biaya subsidi pada APBN selama satu tahun terakhir.

“Solar dan Pertalite itu harganya tetap itu karena subsidi yang disalurkan pemerintah itu besar sekali, padahal kompetitor menjual lebih dari dua kali lipatnya,” kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina, kembali melakukan penyesuaian harga jual produk-produk BBM nonsubsidi atau jenis bahan bakar umum (JBU).

Untuk produk jenis gasoline (bensin), Pertamax (RON 92) disesuaikan menjadi Rp12.800 per liter, dari sebelumnya Rp13.900. Pertamax Turbo (RON 98), kembali disesuaikan menjadi Rp 14.050 per liter. Turun harga dari yang sebelumnya Rp15.200 sejak penyesuian harga terakhir dilakukan pada 1 Desember 2022 lalu.

Baca Juga

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya