SOLOPOS.COM - Harga pakan yang tinggi akan memengaruhi kian mahalnya produk peternakan seperti daging dan telur. (Ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SOLO — Kenaikan harga jagung berimbas pada harga pakan ternak yang semakin melejit. Kalangan peternak memprediksi banyak peternak yang bakal gulung tikar jika harga pakan ternak tidak kunjung turun.

Hal ini diakui oleh Ketua Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Jawa Tengah (Jateng), Parjuni, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (31/1/2024). Parjuni menjelaskan harga pakan ternak mulai mengalami kenaikan sejak akhir Desember 2023.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Bahkan dia menyebut setiap pekan, harga pakan ternak cenderung menunjukkan tren kenaikan harga. Naiknya harga pakan ternak ini disinyalir karena salah satu bahan baku pokok pakan ternak, yaitu jagung mengalami kenaikan harga hampir 100%.

Parjuni menyebut harga jagung saat ini di kisaran Rp9.500 per kilogram (kg) yang mulanya hanya Rp5.000/kg. Dengan kondisi ini, menurut Parjuni, kalangan peternak harus menanggung beban operasional yang semakin berat.

“Harga pokok produksi [HPP] ayam hidup dan telur jadi tinggi, sedangkan daya beli tidak bisa mengikuti sehingga diprediksi banyak peternak yang akan gulung tikar,” terang Parjuni.

Dia mencontohkan untuk pakan ayam broiler dari rata-rata harga Rp8.200/kg hingga Rp8.500/kg menjadi Rp9.200/kg hingga Rp9.500/kg. Sejauh ini, kenaikan pakan ayam broiler tercatat mengalami kenaikan 10% hingga 12,5%.

Pihaknya memprediksi kenaikan ini bakal terjadi mencapai 15%. Kenaikan harga juga terjadi di pakan ayam petelur yang naik di kisaran 15% hingga 18%, dari harga awal Rp6.700/kg hingga Rp6.800/kg menjadi Rp8.000/kg hingga Rp8.200/kg.

Harga ayam dan telur yang tidak mengalami kenaikan di pasar, justru membuat beban peternak tambah berat. “Kalau harga hasil produksinya bisa naik, masih mending,” kata dia. Parjuni menguraikan ada alternatif solusi untuk mengatasi kondisi ini.

Pihaknya meminta impor jagung harus secepatnya masuk karena panen raya jagung lokal masih cukup lama. Sebab, tahun-tahun sebelumnya kalangan peternak sudah mewanti-wanti permintaan tentang stok jagung yang menipis.

“Tapi pemerintah lambat dalam menyikapi problem ini. Dan harga jagung tahun ini menjadi pemecah rekor harga termahal,” ujarnya.

Kenaikan harga pakan ternak juga dikatakan oleh peternak ayam di Solo, Agus. Dia menyebut ketika harga pakan tak kunjung turun, maka peternak bakal merugi.

Naiknya harga pakan ternak tidak sejalan dengan kenaikan harga ayam potong dan telur di pasar. Kepala Pasar Legi Solo, Nur Rahmadi menyebut harga dua komoditas tersebut cenderung stabil.

Telur ayam ras saat ini dibanderol dengan harga Rp24.500/kg, sedangkan daging ayam ras di angka Rp32.000/kg. Harga dua komoditas ini cenderung turun Rp1.000/kg dibandingkan pekan lalu.

Tak jauh berbeda, Kepala Pasar Nusukan Solo, Giyarto menguraikan harga telur ayam ras saat seharga Rp25.500/kg, dan daging ayam dibanderol dengan harga Rp32.000/kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya