Bisnis
Rabu, 1 Februari 2023 - 19:28 WIB

Harga Naik, Warga Ancang-Ancang Migrasi dari BBM Pertamax Turbo

Maymunah Nasution  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana di SPBU Pasar Kliwon Solo, Rabu, (1/2/2023). (Solopos.com/Maymunah Nasution).

Solopos.com, SOLO — Warga ancang-ancang melakukan migrasi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) setelah adanya informasi mengenai kenaikan harga Pertamax Turbo dan Pertamina Dex per Rabu (1/2/2023).

Warga Solo yang biasanya menggunakan Pertamax Turbo untuk kendaraannya, Nur Hayati, langsung beralih Pertamax Ron 92.

Advertisement

Harga Pertamax Turbo naik Rp800 dari Rp14.050 ke Rp14.850 per liter. Sementara itu, harga Pertamina Dex naik Rp100 dari Rp16.750 menjadi Rp16.850 per liter.

Sementara itu, harga BBM lain tetap, seperti Pertalite di Rp10.000 per liter, Pertamax Rp12.800 per liter, hingga solar subsidi Rp6.800 per liter.

Advertisement

Sementara itu, harga BBM lain tetap, seperti Pertalite di Rp10.000 per liter, Pertamax Rp12.800 per liter, hingga solar subsidi Rp6.800 per liter.

“Dulu saya konsumsi Pertamax Turbo untuk mobil saya Mitsubishi Mirage, tapi makin mahal, lama-lama saya beralih menggunakan Pertamax Ron 92 karena lebih murah,” paparnya saat dihubungi Solopos.com, Rabu (1/2/2023).

Berdasarkan siaran pers Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), harga Pertamax Turbo dan Pertamina Dex per, Rabu (1/2/2023), naik mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak dunia, mengacu pada Mean of Platts Singapore (MOPS)/Argus.

Advertisement

“Mengacu pada rata-rata MOPS pada periode 25 Desember 2022 hingga 24 Januari 2023, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian harga secara berkala untuk produk Pertamax Turbo dan Pertamina Dex berlaku mulai tanggal 1 Februari,” terang Irto.

Harga Pertamax Turbo ada penyesuaian harga menjadi Rp 14.850 per liter dan Pertamina Dex menjadi Rp 16.850 per liter. Harga ini berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5% seperti di wilayah DKI Jakarta.

“Pertamina Patra Niaga memastikan Penetapan harga ini sudah sesuai dengan Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi. Kami pastikan harga ini adalah harga yang kompetitif untuk kualitas yang kami berikan,” jelas Irto melansir siaran pers yang diterima Solopos.com, Rabu.

Advertisement

Untuk harga BBM non subsidi lainnya yakni Pertamax dan Dexlite, Pertamina Patra Niaga masih melakukan evaluasi dan perhitungan sesuai formula harga.

Pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) Pasar Kliwon, Apri Cahyo, menyebut penjualan BBM nonsubsidi jenis Pertamina Dex mengatakan penjualan Pertamina Dex di tempatnya hari Rabu sampai pukul 12.00 siang tetap normal seperti biasanya.

“Kenaikan sudah sejak dini hari, penjualan hari ini sampai siang sudah 60 liter dari SPBU saya, normal biasanya sebanyak itu juga, karena memang tidak begitu laku. Harganya sendiri selisih Rp10.000 dengan solar subsidi [Bio Solar],” papar Apri.

Advertisement

Pria itu juga melaporkan pembelian Bio Solar di SPBU yang dikelolanya tetap lancar dan teratur walaupun sudah diterapkan pembelian menggunakan QR Code.

SPBU milik Apri tidak menjual Pertamax Turbo disebabkan harganya yang mahal.

“Kalau di sini tidak menyediakan Pertamax Turbo, stok pembelian minimal harus 8.000 liter sementara penjualannya tidak ramai. Tapi untuk Pertamina Dex masih saya sediakan karena bisa membeli 2.000 liter per tangkinya, kalau tidak laku mengendapnya tidak terlalu banyak,” papar Apri Rabu (1/2/2023).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif