SOLOPOS.COM - Ilustrasi komoditas pangan. (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, SOLO – Penurunan harga komoditas pangan pada pertengahan Ramadan dinilai karena periode Lebaran berdekatan dengan musim panen raya produk pangan. Ketersediaan dan suplai komoditas pangan mampu merespons permintaan masyarakat di setiap daerah.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut harga sejumlah komoditas pangan cenderung turun saat memantau harga pangan di Pasar Cepogo, Kabupaten Boyolali, pada Senin (10/4/2023). Penurunan harga pangan disebabkan suplai pasokan produksi yang memadai.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Hal itu disampaikan pengamat ekonomi asal UNS, Bhimo Rizky Samudro, kepada Solopos.com, Selasa (11/4/2023). Menurut Bhimo, periode Ramadan dan Lebaran pada 2023 berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Periode Ramadan dan Lebaran pada tahun ini di awal tahun yang berdekatan dengan musim panen raya produk pangan seperti beras dan bawang merah.

“Bicara harga pangan saat periode Lebaran sangat menarik. Di periode Lebaran tahun ini terjadi perubahan pola agak berbeda, meski tidak ekstrem. Harga komoditas pangan cenderung stabil bahkan turun. Tak terjadi lonjakan kenaikan harga komoditas pangan seperti di periode Lebaran tahun-tahun sebelumnya,” kata dia.

Kepala Program Studi Ekonomi Pembangunan UNS ini menjelaskan penyebab penurunan harga komoditas pangan saat bulan puasa. Periode Lebaran pada tahun ini berdekatan dengan musim panen produk pangan di sejumlah daerah. Artinya, stok dan suplai pasokan komoditas pangan relatif aman dan memadai untuk merespons permintaan masyarakat.

Konsekuensinya, lanjut Bhimo, apabila stok dan suplai pasokan komoditas pangan aman maka harga di pasaran cenderung stabil atau bahkan turun. “Ini berkaitan dengan Lebaran yang jatuh di awal tahun. Sebelumnya, Lebaran dirayakan di pertengahan tahun. Sehingga, berdekatan dengan musim panen produk pangan yang berimplikasi pada melimpahnya stok komoditas pangan,” papar dia.

Lebih jauh, Bhimo menyampaikan tak menutup kemungkinan kondisi ini bertahan hingga beberapa hari menjelang Lebaran. Ketika mendekati Lebaran, bisa jadi harga komoditas pangan kembali mengalami kenaikan namun tak terlalu signifikan.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Solo, Totok Tavirijanto mengatakan ada sejumlah komoditas pangan yang berandil menyumbang inflasi pada Maret. Misalnya, telur ayam ras sebesar 0,06 persen, bawang putih sebesar 0,05 persen, bayam sebesar 0,02 persen, dan daging ayam ras sebesar 0,01 persen. “Pemerintah tetap harus menjaga suplai pasokan komoditas pangan untuk mengendalikan laju inflasi pada April,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya