SOLOPOS.COM - Ada beberapa perbedaan antara emas Antam dengan UBS yang perlu diketahui sebelum investasi. (Ilustrasi/Solopos Dok).

Solopos.com, SOLO — Harga emas 24 karat Antam menembus rekor tertinggi seiring dengan penguatan emas global, Jumat (20/10/2023).

Harga emas terdorong sentimen The Fed yang lebih dovish soal kenaikan suku bunga. Dovish didasarkan pada kata ‘dove’ (merpati), hewan yang diidentik memiliki sifat jinak, penurut, dan lembut.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Dovish merupakan sebuah kondisi yang memungkinkan bank sentral untuk menunda menaikkan suku bunga atau melonggarkan kebijakan moneter.

Jika bank sentral menyampaikan pernyataan bernada ‘dovish’, maka hal ini diartikan dengan bank sentral yang cenderung menahan atau menunda kenaikan suku bunga.

Sentimen The Fed tersebut membuat dolar AS melemah dan investor memilih beralih ke aset aman emas. Pada perdagangan Jumat (20/10/2023) pukul 14.25 WIB, harga emas spot naik 0,26% atau 5,15 poin menjadi US$1.979,61 per troy ounce.

Harga emas Comex kontrak Desember 2023 naik 0,58% atau 11,40 poin menuju US$1.991,90 per troy ounce. Harga emas 24 karat PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam terpantau melanjutkan penguatannya pada hari ini, mengikuti emas global.

Berdasarkan informasi dari Unit Pengelolaan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga emas 24 karat paling murah ukuran terkecil yaitu 0,5 gram yang dibanderol seharga Rp606.000, naik Rp6.000 dari harga pada hari sebelumnya.

Berikutnya, untuk harga emas Antam cetakan 1 gram dipatok seharga Rp1.112.000 naik Rp12.000 dari harga kemarin. Ini menjadi rekor tertinggi baru.

Monex Investindo Futures dalam publikasi risetnya menjelaskan harga emas kembali melesat sejak perdagangan Kamis merespons pernyataan gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan The Fed. Emas spot tercatat naik US$ 26,66 ke US$1.974,21 per troy ons.

Gubernur The Fed Jerome Powell kemarin malam berbicara di Economic Club of New York Luncheon, mengungkapkan hal senada dengan koleganya yakni tingginya imbal hasil (yield) obligasi atau Treasury membuat kondisi finansial mengetat secara signifikan.

Pelaku pasar melihat pernyataan tersebut sebagai sikap yang agak dovish atau lebih konservatif dengan suku bunga. Pasca pernyataan tersebut, pelaku pasar melihat probabilitas sebesar 99,9% The Fed akan mempertahankan suku bunga pada November nanti.

Sementara untuk Desember, probabilitas suku bunga tidak dinaikkan sebesar 73%.

“Alhasil Gold mendapat sentimen positif, dan pada awal perdagangan sesi Asia Jumat (20/10/2023) kembali naik ke US$ 1.982,15 per troy ons, tertinggi sejak 27 Juli lalu. Gold kini semakin dekat level psikologis US$2.000 per troy ons,” papar Monex.

Di dalam grafik 1 jam, harga Gold berpeluang bergerak naik di sesi perdagangan Eropa (20/10) selama bergerak di dalam channel bullish dengan membidik resistance terdekat di area 1.982,07, level tertinggi harian pada saat penulisan.

Menembus ke atas dari level tersebut, harga emas berpeluang bergerak naik lebih lanjut menargetkan resistance selanjutnya di 1.987,34.

Di dalam grafik 15 menit, harga emas juga berpeluang naik dibalik sinyal dari indikator Parabolic SAR (Stop and Rervese), yang menunjukkan titik-titik merah berada di bawah candle untuk empat belas candle terakhir.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Penyebab Harga Emas Antam Pecah Rekor Tertinggi Rp1,1 Juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya