Solopos.com, SOLO — Salah satu tukang potong rambut Madura di Gentan, Kartasura, Sukoharjo, Herman, 43, mengaku banyaknya barbershop tidak memengaruhi usaha sejak 2006.
Paling tidak sehari ada 50 orang yang datang ke tempatnya untuk memangkas rambut. Ketika ramai ia bersama tiga orang karyawannya mampu menangani 100-an pelanggan.
Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom
Herman mengaku memang asli Madura, namun besar di Kota Solo.
“Kalau ciri khas tukang cukur Madura, ada plakatnya di depan. Orang Madura itu belajar kalau potong rambut, tapi kalau enggak pinter itu enggak dilepas sama yang tukang ngajarin, harus sampai lulus. Saya dulu sebelum buka sendiri, ikut orang selama lima tahun, tukang cukur Madura itu tekniknya ada di sisir, melihat wajah pelanggan gimana, rambutnya gimana,” ujar Herman, saat ditemui Solopos.com di tempat cukur miliknya pada Rabu (1/3/2023).
Ketika tidak ada karyawan masuk kerja, ia biasanya bekerja mulai pukul 08.00 WIB hingga 12.00 WIB.
Kemudian dia akan buka kembali pukul 15.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Untuk jasa pangkas rambutnya dibanderol dengan harga Rp15.000 per orang.
Menurutnya, tempatnya tak kalah dengan barbershop karena masyarakat lebih memilih yang ekonomis dan praktis. Tidak jarang ia melayani pelanggan yang kecewa dengan rambut yang dipangkas di barbershop.
Salah satu warga Sukoharjo, Yossy Norman, mengaku lebih senang memangkas rambutnya di tukang potong rambut Madura daripada barbershop. Selain ekonomis, ia menilai tukang potong rambut Madura lebih cepat.
“Lebih murah, biasanya hanya Rp10.000, pernah di barbershop, tapi sekali dua kali, coba-coba saja sih,” terang Yossy.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
