SOLOPOS.COM - Outlet pertama Kulit Loversss di emperan toko di Jl. Slamet Riyadi Solo. (Istimewa/Amik Sumiyati).

Solopos.com, SOLO — Para pelaku usaha mengaku kebingungan dengan naiknya kebutuhan pokok, terutama beras beberapa waktu terakhir.

Salah satunya diungkapkan oleh Pemilik Seblak Noph Noph, Novi. Kenaikan harga beras turut berdampak pada jualannya yang menawarkan menu aneka seblak.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Ia menyiasati kenaikan harga beras dengan cara meningkatkan jumlah penjualan. “Agak pusing juga, ekonomi lagi enggak baik baik saja, malah beras naik,” ujar Novi.

Berbeda, pemilik usaha kuliner Kulit Loversss, Amik Sumiyati mengaku tidak ambil pusing dengan kenaikan harga beras SPHP. Ia memilih menggunakan merek lainnya yang disetor langsung dari agen.

Karena membeli dengan harga grosir, ia bisa mendapatkan harga lebih murah. Di sisi lain, ia mengaku juga telah menyiapkan antisipasi dana tidak terduga ketika ada kenaikan harga-harga kebutuhan pokok.

Salah satu konsumen beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Sularto, mengaku tidak memiliki preferensi khusus terhadap merek beras. Hal ini ia ungkapkan saat ditemui Solopos.com di Transmart Pabelan, Solo, Minggu.

Ia mengaku membeli beras SPHP karena memang lebih murah karena dibanderol dengan harga Rp54.500 per kemasan.

Kabar soal kenaikan harga beras SPHP menurutnya bakal berdampak. “Karena kalau enggak makin nasi belum makan, sedangkan harga beras terus-terusan naik,” kata dia.

Namun, harga eceran tertinggi (HET) beras SPHP ke konsumen sebesar Rp10.900/kg, menurutnya masih jauh lebih murah jika dibandingkan merek lainnya. Merek-merek lain, menurutnya sudah lebih dari Rp11.000/kg.

Ia juga mengaku belum kesulitan untuk membeli beras SPHP, karena bisa dibeli di toko ritel ataupun pasar. Namun ia berharap harga beras akan kembali stabil.

Terpisah, Pimpinan Perum Bulog Solo, Andy Nugroho, saat dihubungi Solopos.com, Minggu, menguraikan kenaikan harga beras SPHP akan berlaku mulai 1 September 2023.

Harga beras SPHP akan naik dari Rp8.300/kilogram (kg) menjadi Rp9.500/kg. Kenaikan ini, menurut Andy menyesuaikan surat dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada akhir Agustus 2023 lalu.

Harga baru tersebut bakal berpengaruh pada kenaikan harga eceran tertinggi (HET) di tingkat konsumen sebesar Rp10.900/kg.

Berdasarkan catatan Solopos.com, kenaikan harga beras bahkan mendorong inflasi Solo hingga 0,03% pada Agustus 2023.

Pejabat Fungsional Statistik Muda dan Leader Survei Harga Konsumen BPS Solo, Etnita Septiana, dalam rilis di Kantor BPS Solo, Jumat (1/9/2023), menjelaskan pada Agustus 2023 ini Solo mengalami inflasi sebesar 0,03% dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 117,08.

Inflasi ini disebabkan adanya kenaikan harga-harga yang ditunjukkan oleh naiknya angka indeks harga konsumen.

Beras menjadi penyumbang terbesar inflasi, yaitu sebanyak 0,11%, dilanjut dengan biaya pendidikan tingkat SD juga menyumbang inflasi sebesar 0,04%, kemudian cabai rawit sebesar 0,02%, cabai merah sebesar 0,01%, dan bubur sebesar 0,01%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya