SOLOPOS.COM - Ilustrasi beras di Pasar Legi Solo, Selasa (5/9/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Solo meminta masyarakat tidak khawatir maupun panic buying karena kenaikan harga beras.

Hal ini diungkapkan Pimpinan Perum Bulog Solo, Andy Nugroho kepada Solopos.com, pada Selasa (5/9/2023). Andy optimistis harga beras akan kembali stabil pada panen raya awal 2024 nanti.

Promosi Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Hektare Lahan Kritis melalui Reboisasi

“Hal yang perlu diinginkan juga disampaikan atau diinformasikan masyarakat supaya tidak panic buying, karena memang sebenarnya barang itu [beras] tersedia,” terang Andy.

Ia juga mempersilakan masyarakat datang ke Kantor Bulog Solo atau ke sejumlah event pasar murah dari Bulog jika ingin mendapatkan harga beras yang lebih rendah daripada harga pasaran.

Stok beras di gudang Bulog saat ini ada lebih dari 17.000 ton beras. Ketersediaan stok tersebut masih cukup untuk penyaluran bantuan pangan mulai September melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Ketersediaan stok beras di gudang Bulog tersebut merupakan penyerapan dari petani lokal Soloraya ditambah cadangan untuk menghadapi fenomena El Nino atau pola iklim yang mengganggu cuaca global secara signifikan.

“Dari lokal maupun tambahan suplai cadangan kami untuk menghadapi El Nino, itu ada impor. Ini tetap kami prioritaskan untuk penyaluran itu memakai lokal dulu, kalau memang kurang pakai impor,” tambah Andy.

Andy menjelaskan persentase stok beras impor dan serapan dari petani lokal di gudang Bulog masing-masing 50%.

Bulog Impor Beras

Andy tak memungkiri masih ada penyerapan produksi panen lokal yang belum maksimal sehingga berisiko menimbulkan masalah stok beras.

Oleh sebab itu, Andy mengatakan gudang Bulog Solo masih menggunakan cadangkan beras impor untuk mengamankan stok.

Lebih lanjut, Andy menyebut target penyerapan Bulog Solo pada 2023 ini sebanyak 50.000 ton, baik dari skema public service obligation (PSO) dan komersial. Saat ini Bulog Solo telah menyerap kurang lebih sebanyak 30.000 ton beras.

Pihaknya optimistis target serapan tersebut akan terpenuhi.

Di sisi lain, harga beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) mengalami kenaikan sejak, Senin (4/9/2023).

Harga pengambilan beras SPHP dari Gudang Bulog yang semula Rp8.300/kilogram (kg) menjadi Rp9.500/kg, hal itu berpengaruh pada kenaikan harga eceran tertinggi (HET) di tingkat konsumen sebesar Rp10.900/kg.

Kenaikan harga beras SPHP menyesuaikan surat dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada akhir Agustus 2023 lalu yang seharusnya berlaku secara nasional mulai 1 September 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya