SOLOPOS.COM - Ilustrasi beras di Pasar Legi Solo, Selasa (5/9/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebutkan kenaikan harga beras di Indonesia, salah satunya ialah harga pangan dunia yang juga sedang meningkat.

“Kalau harga beras melonjak itu bukan di Indonesia, di seluruh dunia. Di seluruh dunia memang harga pangan sedang meningkat,” kata Erick saat meninjau ketersediaan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Klender, Jakarta Timur, Senin (12/2/2024) seperti dilansir Antaranews.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Ia pun menyebut faktor yang menyebabkan harga pangan naik, yakni kondisi geopolitik dunia seperti perang yang terjadi di beberapa negara.

“Kenapa naik? karena tentu situasi geopolitik yang terjadi ada peperangan di beberapa negara, ada juga penjajahan di saudara kita di Gaza [Palestina], memang dinamika ini terjadi,” tuturnya.

Oleh karena itu, kata Erick, pemerintah mengantisipasi kenaikan harga beras yang terjadi di dalam negeri dengan menggelontorkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

“Karena itu lah pemerintah terus hadir memberikan beberapa bantuan seperti 22 juta keluarga itu dibantu yang namanya bantuan pangan 10 kilogram itu kami terus jalankan, kalau di negara lain tidak ada,” ujar Erick.

Ia mengungkapkan bahwa Perum Bulog sudah menggelontorkan beras SPHP sebesar 220.000 ton dari awal tahun 2024 dan mulai hari ini akan menggelontorkan lagi sebanyak 250.000 ton.

“Untuk itu, makanya kami gelontorkan lagi 250 ribu ini bantuannya jenis beras SPHP supaya tadi keresahan itu tidak terjadi dan ini kami bisa pastikan stok beras cukup itu ada 1,2 juta (ton) dan nanti ada masuk lagi 500.000 (ton), jadi Insya Allah cukup,” kata Erick.

Diketahui, peningkatan penyaluran beras SPHP dilakukan dalam merespons kenaikan harga beras saat ini sehingga diharapkan akan dapat mendukung stabilitas harga beras ke depan.

Pemerintah menyalurkan program bantuan pangan beras dalam periode Januari sampai Juni 2024 sebesar 10 kg per bulan untuk setiap keluarga penerima manfaat (KPM). Bantuan pangan beras tersebut akan diberikan bagi 22 juta KPM.

Seperti diberitakan sebelumnya, harga bahan pokok, khususnya beras termasuk di Solo terus meningkat jelang Pemilihan Umum (Pemilu 2024).

Saat ini harga eceran di pasar mencapai Rp17.000/kg atau naik sekitar Rp2.000 dari harga sebelumnya. Sementara untuk pasokan barang, disebut masih lancar.

Salah satu pedagang di Pasar Legi, Ali, mengatakan hingga, Senin (12/2/2024), harga beras masih tinggi. Bahkan sekitar tiga hari lalu harga kembali mengalami kenaikan.

Harga beras premium yang sebelumnya Rp16.000/kg, naik menjadi Rp17.000/kg. Untuk beras harga Rp13.000/kg juga naik menjadi Rp14.000/kg.

Sementara untuk pasokan, sejauh ini dia tidak mengalami kendala barang. Hanya, sebagai penjual dia tidak berani untuk mengambil barang terlalu banyak. Selain pasar yang menurutnya sepi, harga beras juga terus mengalami kenaikan.

“Jadi saya tidak berani kulak banyak. Kalau barang penuh, di gudang [penjual besar] itu banyak. Saya juga heran, barangnya banyak tapi kok bisa mahal?” kata dia, saat ditemui di lapaknya, Senin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya