SOLOPOS.COM - Ilustrasi beras. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Harga beras semakin melejit hingga ada yang mencapai Rp18.000/kilogram (kg). Hal ini disinyalir karena pengaruh iklim yang membuat produksi beras menurun.

Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispartan KPP) Kota Solo, Eko Nugroho Isbandijarso, menguraikan faktor lain penyebab kenaikan harga beras adalah ketidakseimbangan antara produksi dan permintaan.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

“Produksi [beras] turun karena iklim, juga saat ini belum mulai panen sehingga harga gabah di tingkat petani tinggi. Sehingga harga beras di tingkat konsumen menjadi tinggi,” ujar Eko saat dihubungi Solopos.com, pada Kamis (15/2/2024).

Berbagai upaya dilakukan oleh Pemkot Solo untuk menekan tingginya harga beras.

Misalnya dengan cara bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan PAU Pedaringan untuk melaksanakan operasi pasar di kantor-kantor kelurahan Solo untuk menyalurkan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog.

Pihaknya juga melakukan fasilitasi distribusi beras dan bekerja sama dengan toko mitra tani untuk memperpendek rantai distribusi. Dengan langkah, diharapkan harga jual beras lebih murah daripada harga di pasaran.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Heru Sunardi menambahkan hingga saat ini belum terjadi panen raya gabah menjadi sebab tingginya harga beras. Oleh sebab itu, suplai kebutuhan dari petani belum melimpah.

“Yang kedua harga gabah kering giling memang saat ini masih di harga Rp7.350/kg bahkan ada yang Rp8.100/kg tergantung daerahnya. Kalau di Sragen misalnya, daerah sentra beras itu harga gabah kering giling masih di angka Rp7.250/kg,” terang Heru.

Ketika harga gabah kering giling masih tinggi, lanjut Heru, otomatis harga jual beras juga tinggi.

“Ini kan rentetan, rangkaian bagaimana harga beras bisa ditekan. Kalau saya konsentrasi adalah stok barang suplai beras itu masih stabil, yang kedua Bulog juga melakukan operasi pasar. Dengan penjualan beras sesuai dengan kewenangan Bulog, ya dua hal itu yang kami lakukan terkait dengan masih tingginya harga beras,” kata dia.

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com dari Kepala Pasar Legi Solo, Nur Rahmadi, harga beras jenis premium dan mentik mencapai Rp17.000/kg. Untuk beras cap IR 64 dibanderol dengan harga Rp14.700/kg.

Pada awal Februari 2024 lalu, harga beras premium masih di kisaran harga Rp15.000/kg dan beras mentik seharga Rp16.000/kg.

Sementara Kepala Pasar Nusukan Solo, Giyarto, menguraikan harga beras jenis mentik per hari ini dibanderol sebesar Rp18.000/kg, sedangkan harga beras premium seharga Rp16.000/kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya