SOLOPOS.COM - Ilustrasi penyaluran BBM Subsidi oleh petugas SPBU. (Istimewa/Pertamina)

Solopos.com, JAKARTA — Harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) milik PT Pertamina (Persero) mengalami penyesuaian per 1 Juni 2023.

Berdasarkan pengumuman resmi yang dirilis Pertamina, dikutip Jumat (2/6/2023), harga Pertamax (RON 92) untuk wilayah Jabodetabek turun sebesar Rp900 menjadi Rp12.400 per liter per 1 Juni 2023.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Pada bulan sebelumnya, harga Pertamax dibanderol seharga Rp13.300 per liter.

Penyesuaian harga tersebut dilakukan dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

Selain Pertamax, harga Pertamax Turbo juga mengalami penurunan sebesar Rp1.400 menjadi Rp13.600 per liter. Pada bulan lalu, BBM jenis bensin dengan nilai oktan 98 (RON 98) tersebut dipatok seharga Rp15.000 per liter.

Untuk harga BBM jenis diesel, Dexlite turun Rp1.050 menjadi Rp12.650 per liter dari sebelumnya Rp13.700 per liter, sementara Pertamina Dex turun Rp1.350 menjadi Rp13.250 per liter dari bulan lalu Rp14.600 per liter.

Sementara itu, harga BBM jenis Pertalite dan Solar subsidi tidak mengalami perubahan.

Berikut daftar lengkap harga BBM di SPBU Pertamina per 1 Juni 2023 seperti dilansir Bisnis.com:

Solar subsidi: Rp6.800 per liter
Pertalite: Rp10.000 per liter
Pertamax: Rp12.400 per liter
Pertamax Turbo: Rp13.600 per liter
Dexlite: Rp12.650 per liter
Pertamina Dex: Rp13.250 per liter

Warga Kesulitan

Diberitakan sebelumnya, sebagian warga kesulitan mendapatkan BBM Biosolar Subsidi sejak aturan pembelian dengan full registrant melalui MyPertamina berlaku per Kamis (1/6/2023). Mereka terpaksa beralih menggunakan jenis solar lain seperti Dexlite dan Pertamina Dex dengan harga yang lebih mahal.

Wahono, warga Sukoharjo yang hendak pergi ke Sragen menggunakan mobil Isuzu Panther mengaku tidak bisa mengisi BBM Biosolar saat ditemui Solopos.com di SPBU Manahan, Solo. “Saya tidak bisa mengisi Solar karena nomor pelat kendaraan ini belum terdaftar di MyPertamina sehingga belum punya barcode. Baru tahu kalau aturannya per 1 Juni ini pembelian harus pakai barcode, kalau sebelumnya kan tanpa barcode masih bisa mengisi 20 liter,” ujar Wahono, Kamis (1/6/2023).

Wahono mengatakan dengan terpaksa dia akan berusaha mendaftarkan pelat nomor kendaraan ke aplikasi MyPertamina. Dia sedikit khawatir karena dulunya pernah mencoba mendaftarkan kendaraannya tapi gagal.

Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah memulai implementasi transaksi BBM Subsidi Tepat dengan skema full registrant Biosolar Subsidi, Kamis (1/6/2023) di 14 kota/kabupaten di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Aturan itu sudah berlaku di Kabupaten Boyolali, Karanganyar, Klaten, Sragen, Sukoharjo, Wonogiri, Kabupaten Magelang, Kota Solo, Kota Magelang, serta seluruh kota dan kabupaten di wilayah DIY.

Skema full registrant Biosolar Subsidi menyebabkan hanya kendaraan konsumen yang sudah terdaftar dapat membeli Biosolar subsidi, sedangkan yang belum terdaftar tidak dapat dilayani.

“Jika saat ini yang belum mendaftar masih diperbolehkan membeli maksimal 20 liter, per Kamis (01/6/2023) nanti hanya yang sudah registrasi di situs subsiditepat.mypertamina.id yang bisa membeli,” jelas Area Manager Regional Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho, dalam rilis yang diterima Solopos.com, Rabu (31/5/2023).

Ada kelonggaran waktu dua pekan bagi konsumen Biosolar bisa membeli BBM tersebut tanpa membawa QR Code saat penerapan aturan full registrant. Kelonggaran ini bisa dimanfaatkan bagi yang belum terdaftar di MyPertamina untuk mendaftarkan diri agar dapat membeli Biosolar.

Dua pekan sejak Kamis (1/6/2023), konsumen Biosolar perlu membawa QR Code baik yang dicetak maupun soft copy. Brasto memaparkan bahwa transaksi pembelian Biosolar subsidi di Jawa Tengah dan DIY di periode sepekan terakhir (22–28 Mei 2023) sudah 99,8 persen (1,2 juta transaksi) yang teregistrasi kendaraannya.

Sebagai informasi hingga saat ini telah ada 561.000 kendaraan di wilayah Jawa Tengah dan DIY yang sudah mendaftarkan program subsidi tepat untuk membeli produk biosolar. “Ini adalah upaya Pertamina untuk menyalurkan Biosolar subsidi dengan tepat sasaran dan tepat volumenya,” ujarnya.

Brasto juga mengingatkan kepada konsumen saat ini pendaftaran Program Subsidi Tepat masih terus berlangsung. Diharapkan, masyarakat segera melakukan pendaftaran program Subsidi Tepat melalui website subsiditepat.mypertamina.id, aplikasi MyPertamina atau datang langsung ke SPBU. Brasto menambahkan sistem sudah tersinkronisasi dengan baik, sehingga tidak butuh waktu lama untuk pendaftaran Program Subsidi Tepat MyPertamina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya