SOLOPOS.COM - Karyawan toko kembang Perwiroredjo Jl Slamet Riyadi Solo menggarap karangan bunga, Sabtu (8//8/2022). (Solopos/Afifa Enggar Wulandari)

Solopos.com, SOLO – Sejumlah perajin karangan bunga di Kota Solo mengeluh  harga bahan baku pembuatan karangan bunga naik beberapa bulan terakhir. Meski begitu beruntungnya harga bunga segar cenderung stabil selama ini.

Beberapa bahan baku yang harganya naik di antaranya background kain, papan, sterofoam, hingga bunga kertas. Kenaikan beberapa peralatan tersebut sudah terjadi tahun ini. Namun untuk sterofoam naik drastis sebulan terakhir seusai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Promosi Fokus Transformasi, Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5%

Pemilik toko bunga Soemardjan Jl. Slamet Riyadi Solo, Evi Soemardjan mengatakan harga sterofoam sendiri naik 25 persen. “Sterofoam yang sangat kelihatan naiknya sampai 20 persen lebih,” kata dia kepada Solopos, Selasa (11/10/2022).

Pada Agustus 2022, harga sterofoam masih senilai Rp600.000 per kubik. Satu kubik kira-kira berisi 40-50 lembar sterofoam dengan panjang 2 meter, lebar 1 meter, dan tebal 2-3 cm. Satu karangan bunga biasanya butuh satu lembar sterofoam.

Kini, harga sterofoam untuk bahan karangan bunga sudah mencapai Rp750.000 per kubik. Kenaikan tersebut menurut Evi terlampau berdampak sebab sterofoam juga menjadi bahan baku utama dari pembuatan karangan bunga.

Baca Juga: Pengusaha Karangan Bunga di Solo Belum Berani Naikkan Ongkos Kirim

Penggunan sterofoam untuk karangan bunga cukup banyak. Di antaranya untuk papan sebagai media utama penempelan tulisan dan bunga, untuk tulisan, dan untuk list atau bingkai.

“Sebelum BBM naik itu sudah naik sedikit Rp50.000 [menjadi Rp600.000[ sepertinya. Habis BBM naik jadi Rp750.000 per kubik. Tapi ya gimana, tetap harus kulakan,” lanjutnya.

Evi masih bersyukur sebab harga bunga segar tak naik. Ia juga mempunyai kebun bunga sendiri. Karenanya ia bisa meminimalkan biaya produksinya dengan menggunakan bunga hasil tanamnya di daerah Bandungan, Kabupaten Semarang.

“Kebetulan saya asli Bandungan jadi sebagian bunga itu nanam sendiri, jadi masih bisa bertahan,” pungkasnya.

Baca Juga: 5 Tips Jitu Menjual Rumah Agar Cepat Laku dalam Waktu Singkat

Selain sterofoam, pemilik toko bunga Perwiroredjo, Bima Wicaksono mengungkapkan kenaikan harga tidak hanya terjadi pada sterofoam. Namun beberapa bahan baku lainnya juga naik termasuk background kain, papan, bambu, dan bunga kertas pun juga naik. Menurut Bima kenaikan tersebut bisa jadi karena imbas dari kenaikan harga BBM.

“Ya semenjak BBM naik, saya lupa bulan apa . Untuk background kain naik Rp5.000, papan naik Rp5.000, bambu naik Rp7.000, bunga kertas naik sampai Rp30.000, untuk sterofoam naik Rp50.000. Tapi itu dalam grosiran ya,” kata Bima.

Senada dengan Evi,  Bima menyampaikan harga bunga hingga saat ini masih stabil. Harga bunga akan berubah saat banyak event digelar sehingga jumlah pesanan karangan bunga banyak. Selain itu, faktor cuaca juga berpengaruh terhadap harga bunga.

“Kalau bunga menyesuaikan event. Kalau pas ada event dan masa panen lagi sulit biasanya harga agak tinggi,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya