SOLOPOS.COM - Acara Forum Group Discussion (FGD) Industry Trends dengan tema Membaca Arah Ekonomi Lewat Catatan Konsumsi Listrik, Sabtu (29/7/2023). (Istimewa/PLN)

Solopos.com, SOLO — PLN berkomitmen hadir secara nyata untuk mendukung geliat roda perekonomian masyarakat.

Menyikapi fluktuasi konsumsi listrik pada sektor industri di wilayah Jawa Tengah dan DIY, PLN optimistis bahwa akan terjadi pergerakan ke arah positif.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Hal ini disampaikan General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta, Soffin Hadi dalam sambutannya pada acara Forum Group Discussion (FGD) Industry Trends dengan tema Membaca Arah Ekonomi Lewat Catatan Konsumsi Listrik, Sabtu (29/7/2023).

“PLN optimistis bahwa industri akan kembali bangkit dan menciptakan trends positif bagi roda perekonomian masyarakat.

Untuk itu PLN berkomitmen memberikan dukungan berupa kemudahan dalam akses kelistrikan bagi para pelaku usaha. Dengan koordinasi yang baik antara pelaku usaha dan PLN, diharapkan terwujud kolaborasi yang berkontribusi mendukung peningkatan ekonomi ke depan,” ungkap Soffin.

Dia menambahkan untuk kelistrikan wilayah Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta pada saat ini dalam kondisi aman dengan jumlah daya mampu pasok 7.113 MW dan daya cadangan 30,8 % atau di angka 2.198 MW.

“Cadangan daya listrik di wilayah Jawa Tengah dan DIY saat ini masih sangat cukup untuk mendukung pertumbuhan permintaan listrik,” tutur Soffin.

Pada kesempatan tersebut Soffin mengatakan PLN sudah memprediksi secara langsung tingkat pertumbuhan ekonomi. Dia menjelaskan, di Jawa Tengah (Jateng), PLN melayani 13 juta Pelanggan, yang terdiri atas 11,9 juta adalah rumah tangga sisanya industri dan lain-lain.

Selain keandalan pasokan listrik, PLN berikan bentuk dukungan lain dengan penjualan sertifikat Renewable Energy Certificate (REC) untuk menjawab tantangan terkait pembatasan karbon.

Melalui REC, PLN menghadirkan opsi bagi pelanggan untuk pemenuhan target penggunaan energi terbarukan yang transparan, akuntabel dan diakui secara internasional.

REC PLN menjadi bukti suatu perusahaan atau individu telah menggunakan listrik yang berasal dari pembangkit energi terbarukan. Adapun 1 unit REC setara dengan listrik 1 Megawatt.

Acara yang digelar atas kerja sama PLN dan Solopos ini menghadirkan beberapa narasumber yakni Komisaris PLN, Eko Sulistyo; Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Gunawan Wicaksono; Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Tengah, Dewanto Kusuma Wibowo; Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, Ratna Kawuri dan Pakar Ekonomi UNS, Lukman Hakim.

Komisaris PT PLN (Persero), Eko Sulistyo mengungkapkan bahwa listrik menjadi alat ukur atau instrumen pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional dan ada banyak aspek yang harus dihadapi dalam tantangan global.

Pada kesempatan yang sama Eko mengharapkan pemerintah untuk melakukan terobosan sekaligus memperkuat kerja sama ekonomi di jalur perdagangan global. Lebih jauh, Eko menyampaikan Industri tekstil punya kontribusi besar di ceruk ekonomi.

“Memang pertumbuhan industri tekstil terdampak perang Ukraina-Rusia yang tak kunjung rampung. Namun, sekarang pembatasan logistik sudah melonggar,” kata Eko.

Diskusi yang berlangsung di Radya Litera Griya Solopos ini merupakan sinergi PLN dengan pelaku usaha sektor industri dan pemerintah Jawa Tengah dalam menyikapi tantangan ekonomi global termasuk serbuan impor, perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China serta konflik berkepanjangan Ukraina dan Rusia yang turut menekan kinerja industri TPT (Tekstil dan Produk Tekstil) dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya