SOLOPOS.COM - Ilustrasi beras. (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, JAKARTA — Penyaluran bantuan pangan berupa beras secara nasional baru mencapai 69% kendati sudah memasuki H-3 Lebaran.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) memastikan aktivitas pendistribusian bantuan pangan beras dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tetap berjalan meskipun telah memasuki masa cuti bersama Idulfitri.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Sampai dengan saat ini realisasi penyaluran bantuan pangan berupa beras secara nasional sudah mencapai 69 persen per Selasa (18/4/2023). Hanya penyaluran bantuan pangan di DKI Jakarta yang sudah mencapai 100 persen.

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan, meskipun telah memasuki masa cuti bersama Idulfitri produksi dan suplai beras untuk bantuan pangan dan SPHP tetap berjalan normal. “Hari ini kita cek produksi dan kesiapan stok bantuan pangan beras di fasilitas Rice to Rice Bulog Kanwil DKI Jakarta-Banten. Terpantau stok tersedia, aktivitas produksi dan pengemasan beras juga terus berjalan, tidak hanya pengemasa beras untuk bantuan pangan tetapi juga dilakukan pengemasan beras SPHP Bulog untuk pasar tradisional dan ritel modern,” tuturnya dalam keterangan pers, saat mengecek fasilitas Rice to Rice di Kawasan Pergudangan Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) DKI Jakarta-Banten, Pulo Gadung, Jakarta, Rabu, (19/4/2023).

Dalam kunjungannya, Arief juga memastikan agar beras bantuan pangan yang telah dikemas segera dimuat dan didistribusikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Hal tersebut agar beras yang sudah siap kirim tidak tersimpan lama di gudang.

“Kita juga minta beras yang sudah siap kirim tidak berlama-lama di gudang Bulog, langsung distribusikan kepada KPM. Hal ini juga bagian dari perbaikan turn over stok Bulog sehingga beras yang telah diserap tidak tersimpan terlalu lama di gudang dan berisiko mengalami penurunan kualitas. Semenjak digencarkannya hilirisasi SPHP dan bantuan pangan beras, turn over stok Bulog saat ini jauh lebih baik,” ujarnya.

Adapun sampai Selasa kemarin, penyaluran bantuan pangan beras secara nasional telah terealisasi sekitar 146.000 ton. Berdasarkan jumlah penyaluran tersebut, Bulog telah mendistribusikan bantuan pangan beras ini kepada sekitar 14,6 juta KPM yang tersebar di 38 provinsi di Indonesia. Untuk bantuan pangan beras di wilayah DKI Jakarta saat ini telah tersalurkan 100 persen atau telah terdistribusi kepada sebanyak 3 juta KPM.

“Kita tingkatkan terus pendistribusian agar penyaluran kepada total 21,3 juta KPM tahap pertama segera selasai sehingga segera diikuti penyaluran tahap ke dua dan ketiga. Penyaluran juga terus kita kawal agar tepat sasaran dan tepat waktu, mengingat sesuai arahan Bapak Presiden program ini bertujuan menjaga stabilitas stok dan harga beras supaya inflasi tetap terkendali,” terangnya.

Sementara itu, terkait penyaluran cadangan beras pemerintah (CBP) untuk SPHP, Arief berpesan, agar pelaksanaan SPHP jangan sampai terputus, mengingat ini merupakan bagian dari program stabilisasi harga dan pengendalian inflasi pangan.

“SPHP jangan sampai putus, karena program ini untuk stabilisasi harga dan pengendalian inflasi sesuai arahan Presiden. Saat ini beras SPHP sendiri sudah menjadi brand andalan Bulog yang dikenali dan digemari masyarakat karena kualitasnya yang baik dan harganya yang terjangkau. Apresiasi dan terima kasih kepada teman-teman Bulog di seluruh Indonesia yang terus bekerja sampai hari ini memastikan program strategis terkait perberasan tetap berjalan baik,” paparnya.

Adapun penyaluran atau realisasi SPHP beras secara nasional dari Januari 2023 sampai dengan pertengaan April 2023 tercatat sebanyak 556.000 ton, dengan realisasi terbanyak di provinsi DKI Jakarta sebanyak 155.000 ton.

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog Mokhamad Suyamto dalam kesempatan yang sama mengatakan, aktivitas pengemasan dan penyaluran bantuan pangan beras akan terus berlangsung hingga sehari sebelum Idulfitri.

“Hari ini aktivitas pengemasan di rice to rice Bulog masih berlangsung, kita pastikan stok cukup dan beras bantuan pangan terdistribusi. Kita juga pastikan jelang Idulfitri ini beras SPHP terus diproduksi agar dapat tersedia baik di pasar-pasar maupun ritel modern,” ungkapnya.

Kepala Operasional Manager Rice to Rice Bulog Kanwil DKI Jakarta-Banten Dika mengatakan, dalam satu hari pihaknya bisa memenuhi stok beras untuk bantuan pangan dan SPHP sebanyak 60-70 ton. “Rice to Rice Bulog Kanwil DKI Jakarta-Banten meproduksi bantuan pangan beras untuk wilayah DKI Jakarta dan provinsi disekitarnya,” terangnya.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul H-3 Lebaran, Bantuan Pangan Secara Nasional 69 Persen, DKI 100 Persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya