SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan sebagai dampak El Nino. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Darsono, membagikan siasat untuk menghadapi fenomena El Nino kepada petani.

Darsono mengungkapkan yang paling dirasakan oleh produsen pangan berbasis lahan atau pertanian sebagai dampak El Nino adalah peningkatan kekeringan. Selain itu, adanya ganggungan pola tanam hingga risiko berubahnya vektor gangguan hama dan penyakit. Oleh sebab itu, hal ini berimbas pada kualitas dan kuantitas produk pangan menurun.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Rektor Univeritas Muria Kudus (UMK) ini menguraikan perlu langkah mitigas untuk menghadapi situasi tersebut, utamanya untuk menghadapi risiko ketahanan pangan. Ia menjelaskan dari sisi produksi, petani diarahkan beralih ke bercocok tanam ke tanaman nonpadi yang butuh air banyak.

Misalnya palawija, meliputi jagung, kacang-kacangan dan umbi-umbian. Hal ini sekaligus untuk mengistirahatkan lahan dalam genangan air sepanjang tanam. Dengan mengistirahatkan tanah, diharapkan kesuburannya bertambah.

Darsono juga menjelaskan perlu ada langkah antisipasi dari sisi konsumen, yaitu dengan memulai diversifikasi sumber asupan pangan ataupun karbohidrat pokok.

“Tidak begitu bergantung kepada beras, tetapi mulai lagi seperti moyang kita dengan asupan nonberas, umbi-umbian dan lain-lain. Agar tekanan beras tidak menjadi tragedi nasional. Ingat, negara produsen beras saat ini sudah membatasi bahkan menghentikan ekspor beras. Jadi kita harus bergerak bersama melepaskan diri dari ketergantungan beras. Kini harga beras sudah bergerak naik. Kemarin saya ketemu petani sudah senyum lebar karena harga gabah naik,” terang Darsono kepada Solopos.com, pada Rabu (6/9/2023).

Lebih lanjut ia menjelaskan, yang perlu dikelola adalah keseimbangan neraca pangan ini dari sisi produsen ada intensif harga produksi agar bisa berproduksi lebih baik dan tumbuh kembang. Juga perlu arah tumbuh pertanian yang presisi sehingga tidak boros faktor input, misalnya air saat fenomena El Nino ini.

Sedangkan, dari sisi konsumen, menurut Darsono sudah saatnya mengurangi ketergantungan terhadap beras. Jika tindakan bersama dalam menjaga neraca pangan ini bisa dikelola dengan baik, menurutnya risiko dampak El Nino ini bisa dilalui dengan baik dengan tetap terjaganya ketahanan pangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya