SOLOPOS.COM - Ilustrasi gula pasir. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA–Kelangkaan gula pasir di pasar disebabkan karena raw sugar hasil importasi belum sepenuhnya diolah pabrik dalam negeri menjadi gula kristal putih atau konsumsi.

Baca Juga: HET Gula Pasir Jadi Rp13.500 Per Liter, Impor Lancar

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

CEO PT Sinergi Gula Nusantara atau SugarCo Aris Toharisman mengatakan sebagian pabrik gula itu masih menunggu musim penggilingan tebu untuk mengolah raw sugar hasil impor pada pekan ketiga April 2022 nanti.

“Karena importasi ini dalam bentuk raw sugar harus diolah jadi GKP. Kenapa tidak langsung diolah? Mungkin sebagian pabrik menunggu musim giling tebu supaya saat pengolahan dibarengkan saat awal-awal giling pasokan tebu masih kurang,” kata Aris, Kamis (7/4/2022).

Kendati demikian, Aris menjelaskan holding pabrik gula milik BUMN PT Perkebunan Nusantara (PTPN) sudah menyalurkan sekitar 150.000 ton gula konsumsi kepada masyarakat selama triwulan pertama tahun ini. Dengan demikian, dia mengatakan, proses importasi raw sugar relatif tidak mengalami kendala selain adanya kenaikan ongkos impor dan harga komoditas di pasar dunia.

Di sisi lain, kata dia, kelangkaan gula di tengah masyarakat diproyeksikan berlangsung pulih setelah memasuki musim giling tebu di sejumlah daerah pada pekan ketiga bulan ini. Malahan sebagian besar pabrik gula yang bertempat di Pulau Jawa juga memulai gilingan mereka pada akhir bulan ini.

Baca Juga: Duh, Ikappi Sebut Gula Pasir Sulit Tidak Naik Harga, Begini Alasannya

“Jadi itu yang menyebabkan kekurangan nanti memasuki masa akhir bulan ini karena pabrik sudah mulai menggiling akan segera ada penambahan ketersediaan untuk gula konsumsinya,” kata dia.

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) melaporkan harga sebagian besar barang kebutuhan pokok atau Bapok mengalami kenaikan harga yang signifikan pada hari ketiga Ramadan 2022.

Sekretaris Jenderal DPP Ikappi Reynaldi Sarijowan mengatakan kenaikan harga itu dipicu karena permintaan masyarakat yang meningkat sementara pasokan komoditas yang terbatas.

Berdasarkan catatan Ikappi per Selasa (5/4/2022), sejumlah bahan pokok yang mengalami kenaikan harga di antaranya minyak goreng curah Rp19.500 per liter, cabai rawit merah Rp60.000 per kilogram sementara cabai lainnya di angka Rp50.000 per kilogram.

Komoditas Selanjutnya, harga bawang merah naik signifikan dari Rp33.000 per kilogram menjadi Rp37.000 per kilogram, bawang putih dari Rp30.000 ke Rp33.500 per kilogram. Di sisi lain, harga daging ayam dari Rp39.000 menjadi Rp40.200 per kilogram. Sementara itu, harga telur dari Rp22.000 per kilogram menjadi Rp25.300 per kilogram.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Holding Pabrik Gula BUMN Jelaskan Kelangkaan Gula Pasir di Pasar

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya