Bisnis
Senin, 10 Januari 2022 - 13:39 WIB

Ground Breaking Tol Jogja-Bawen Tunggu Penyelesaian RTA

Abdul Hamid Razak  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi proyek tol. (Istimewa)

Solopos.com, SLEMAN — Rencana ground breaking (peletakan batu pertama) pembangunan jalan tol Jogja-Bawen masih menunggu tahap finalisasi rancangan teknis akhir (RTA) untuk ruas jalan tol tersebut. Sembari menunggu RTA selesai, proses pembebasan lahan tol terus dilakukan.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan (PBJH) Jogja-Solo dan Jogja-Bawen Wijayanto mengatakan rencana ground breaking untuk jalan Jogja-Bawen masih menunggu selesainya RTA. Akhir tahun lalu, finalisasi RTA masih dibahas. Target groundbreking memang awal tahun ini.

Advertisement

“Desember lalu masih ada perbaikan RTA. Hasilnya bagaimana dan perkembangannya hingga kini kami belum mendapatkan updatenya. Kalau tidak bisa bulan ini, ya bulan depan,” kata Wijayanto, Minggu (9/1/2022) seperti dilansir Harian Jogja.

Baca Juga: Ternyata, Masih Ada 1 Kalurahan di Sleman yang Masih Jadi Zona Merah

Advertisement

Baca Juga: Ternyata, Masih Ada 1 Kalurahan di Sleman yang Masih Jadi Zona Merah

Sembari menunggu penyelesaian RTA, katanya, proses pembebasan lahan untuk kebutuhan jalan tol Jogja Bawen terus dilakukan. Pekan ini, pihaknya membayar uang ganti kerugian (UGK) untuk warga Kalurahan Margokaton (Godean) yang terdampak. Pekan selanjutnya, giliran warga Banyurejo (Tempel) yang menerima UGK.

“Margokaton 220 bidang sekitar Rp100an miliar dan Banyurejo sekitar Rp100-an miliar juga,” katanya.

Advertisement

“Jumlah bidangnya tidak terlalu banyak, sekitar 60an bidang. Tapi nilainya juga lumayan. Target kami tetap tahun ini dibebaskan,” katanya.

Baca Juga: Awal Tahun Naik 100%, Harga Pupuk Urea Kini Capai Rp560.000 Per Sak

Disinggung soal progres pembebasan lahan untuk jalan tol Jogja-Solo, Wijayanto mengatakan prosesnya terus berjalan. Akhir Desember lalu, lanjut dia, digelar musyawarah warga bagi warga terdampak di Temanggal 1 Purwomartani, Kalasan.

Advertisement

“Musyawarah warga [Temanggal 1] sudah dilaksanakan, ada 109 bidang senilai Rp120 miliar. Untuk pembayaran kemungkinan bulan depan, kami masih memproses validasi UGK nya,” kata Wijayanto.

Hingga kini proses land clearing masih berjalan. Menurutnya, proses kelanjutan pembangunannya tergantung dari kontraktornya. Hingga berita ini diturunkan, Corporate Communication PT Jogjasolo Margo Makmur Ahmad Izzi belum merespon pertanyaan Harian Jogja.

Sebelumnya, Izzi berharap agar proses pembebasan lahan untuk kebutuhan pembangunan jalan tol ini secepatnya selesai. “Hanya saja, untuk proses pembayaran pembebasan lahan ini juga tergantung dari kesediaan dana pemerintah,” ujar Izzi.

Advertisement

Baca Juga: Dukung Bisnis UMKM, Ini Strategi Digital Marketing 2022

Terpisah, PGS Direktur Utama Oemi Vierta Moerdika menjelaskan PT JJB tetap berkomitmen untuk melaksanakan target konstruksi seksi 1 Jalan Tol Jogja-Bawen ruas Jogja-SS Banyurejo pada awal tahun 2022. Saat ini PT JJB sedang melakukan proses kualifikasi tender yang diharapkan dapat beriringan dengan persetujuan Desain oleh Dirjen Bina Marga.

“Dari hasil Rapat Pleno akhir tahun lalu, terdapat beberapa hal yang perlu dilengkapi untuk finalisasi Gambar Desain serta Berita Acara RTA dan ditargetkan dapat selesai pada minggu ke I Bulan Januari 2022,” katanya melalui keterangan persnya.

Untuk mercepat pelaksanaan konstruksi Jalan Tol Jogja-Bawen seksi 1 ruas Jogja-SS Banyurejo, pihaknya bersama Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan Direktorat Jalan Bebas Hambatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan Finalisasi Desain dalam Rapat Pleno Rencana Teknik Akhir (RTA) akhir tahun lalu.

Pembahasan dilaksanakan secara simultan untuk masing-masing bidang Highway, Structure, Drainase, serta Geoteknik dan ditindaklanjuti dengan revisi desain dan perbaikan untuk masing-masing bidang sehingga didapatkan kesepakatan desain dari pihak JBH dan bidang Teknik BPJT untuk kemudian disampaikan kepada Dirjen Bina Marga agar memperoleh persetujuan. “Ini sebagai upaya percepatan pelaksanaan lelang dan kegiatan konstruksi pada awal tahun 2022,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif