SOLOPOS.COM - Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). (Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA  — Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) 600 karyawan, setelah melakukan langkah serupa terhadap 1.300 karyawan pada November 2022.

Akibatnya, ada tiga divisi yang akan dikonsolidasikan karena kebijakan ini. Ketiga divisi yang paling terdampak kebijakan PHK GOTO adalah Goto Financial, Mitra Tokopedia, dan tim rekrutmen.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Namun demikian, langkah ini dianggap sebagai salah satu strategi GOTO memberbaiki fundamental keuangan. GOTO juga menegaskan PHK tak berdampak terhadap mitra pengemudi atau driver ojol beserta layanannya.

GOTO Group Corporate Secretary, Koesoemohadiani, mengatakan beberapa waktu lalu, pihaknya telah mengumumkan pembaruan strategi untuk membangun perusahaan yang berkelanjutan, menguntungkan, dan dapat terus memberikan dampak positif jangka panjang bagi jutaan orang.

Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, dia menuturkan bahwa GOTO melakukan kajian secara menyeluruh dan terus menerus, untuk menentukan peningkatan yang dapat dilakukan di setiap kegiatan bisnis.

“Salah satu penyesuaian tersebut adalah pengkonsolidasian sejumlah bisnis dan tim dalam ekosistem kami,” kata Koesoemohadiani, Jumat (10/3/2023) seperti dilansir Bisnis.com.

Menurutnya, penyesuaian tersebut dilakukan untuk menghadirkan organisasi yang lebih ramping serta lebih siap menanggapi permintaan pasar.

Atas pertimbangan tersebut, GOTO melakukan desain ulang pada bisnis offline merchant di GoTo Financial dan menyatukan dua tim offline merchant.

“Penyesuaian seperti ini akan membantu kami memberikan layanan yang lebih baik kepada merchant, sekaligus mengurangi biaya,” ujarnya.

Selain konsolidasi, dia menambahkan, GoTo juga meninjau kembali prioritas, dan akan mengurangi skala atau menunda kegiatan bisnis serta inisiatif yang bukan merupakan layanan inti.

Koesoemohadiani menyatakan pihaknya akan mengurangi beberapa bagian dari layanan Mitra Tokopedia, agar sumber daya perusahaan dapat difokuskan pada kegiatan yang akan mendorong dampak lebih besar.

“Dan dalam kondisi saat kebutuhan perekrutan menurun, kami juga melakukan restrukturisasi di tim rekrutmen,” ungkapnya. Langkah-langkah penyesuaian itu mempengaruhi sekitar 600 posisi dalam ekosistem GOTO.

Namun demikian, Koesoemohadiani menegaskan karyawan yang terdampak akan memperoleh dukungan dari perusahaan selama masa transisi, yakni lebih dari yang diwajibkan oleh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan mencakup dukungan finansial, karier, dan kesejahteraan.

Langkah penyesuaian ini, juga dipastikan tidak akan memengaruhi layanan yang diberikan GoTo kepada konsumen, mitra pengemudi dan pedagang.

Menurutnya, konsolidasi dan sentralisasi yang dilakukan untuk beberapa fungsi penunjang bisnis akan menjadi sumber daya bersama grup GOTO, diharapkan mampu menghadirkan layanan berkualitas tinggi di seluruh ekosistem GOTO, sekaligus menghindari adanya duplikasi fungsi dalam unit bisnis.

Selain itu, peninjauan kembali prioritas dan akan mengurangi skala usaha atau menunda kegiatan bisnis, serta inisiatif yang bukan merupakan layanan inti, seperti mengurangi beberapa bagian dari layanan Mitra Tokopedia, serta memanfaatkan lebih banyak sistem teknologi dalam mempercepat eksekusi, mengurangi proses manual dan margin of error serta meningkatkan layanan.

“GOTO juga berencana untuk menghadirkan perangkat teknologi baru untuk operasional, layanan serta pengelolaan data yang lebih lancar,” tuturnya.

Langkah-langkah penyesuaian tersebut akan memengaruhi sekitar 600 posisi di seluruh ekosistem GOTO. Menurut Diani, karyawan yang terdampak akan memperoleh dukungan dari GOTO selama masa transisi.

Sebelumnya, pada November 2022, GOTO juga sudah memangkas 1.300 karyawan. Dukungan yang diberikan akan lebih dari yang diwajibkan oleh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, dan mencakup dukungan finansial, karier, dan kesejahteraan.

Sebagaimana diketahui, sebelum melakukan PHK ini, GOTO baru saja menambah 3 kursi komisaris dan satu kursi direksi pada RUPSLB yang dilakukan di awal Maret ini. GOTO mengangkat Agus Martowardojo, Marjorie Lao, Patrick Sugito Walujo, dan Winato Kartono sebagai komisaris.

Sementara itu, Kevin Aluwi mengundurkan diri dari jabatan komisaris. Di sisi direksi, GOTO juga menambah satu kursi, dengan mengangkat Pablo Malay dan Nila Marita sebagai direksi.

Sementara itu, Anthony Wijaya mengundurkan diri dari jabatan direksi GOTO. Saham GOTO berakhir melemah 3,10 persen ke Rp125 pada akhir perdagangan Jumat (10/3/2023). Price to earning ratio (PER) GOTO berada di -5.46 kali dengan kapitalisasi pasar Rp148 triliun.

Analisis Dampak Kinerja

Analis Kanaka Hita Solvera Raditya Pradana mengatakan bukan hanya GOTO yang menempuh strategi perampingan organisasi supaya lebih efisien dalam beroperasi.

Dia menilai yang menjadi fokus perseroan tumbuh dengan berkualitas dan berkelanjutan. Terkait dengan dampaknya bagi perusahaan, hal ini akan terasa dari sisi biaya operasional.



“Perampingan di bulan November dan Maret akan menghemat beban operasional dan tercermin di kinerja keuangan tahun ini sehingga target GOTO untuk mencapai adjusted EBITDA breakeven bahkan positif akan semakin mudah tercapai” kata Raditya pada Jumat, (10/3/2023).

Menurutnya upaya optimalisasi beban usaha yang dilakukan oleh perseroan dinilai akan mempercepat GOTO dalam mencapai target profitabilitas.

“Kalau saya lihat GOTO mampu meningkatkan monetisasi di sepanjang tahun 2022, take rate grup secara net naik 60 basis poin selama sembilan bulan karena GOTO berhasil meningkatkan pendapatan komisi sampai 42 persen didukung dengan rasionalisasi promosi dari hampir 60 persen pendapatan kotor menjadi 50 persen dengan langkah meluncurkan program loyalti GoPay Coins” tambah Raditya.

Dia memperkirakan efisiensi di biaya promosi akan tetap berlanjut dan take rate bisa di atas 4 persen karena GOTO punya konsumen loyal.

“Jika cost saving dari sisi promo dan perampingan organisasi berjalan optimal, maka percepatan adjusted EBITDA positif sudah di depan mata. Berdasarkan proyeksi tersebut, kami rasa GOTO sangat menarik untuk dilirik karena sangat berpotensi mengalami turn around,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya