SOLOPOS.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) dalam acara Penawaran Umum Perdana Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/4/2022).(Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA – Untuk tujuan pengembangan usaha, emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GoTo) mengambil saham baru yang diterbitkan PT Tokopedia. Pengambilbagian saham ini dilakukan GoTo selama dua kali dalam dua hari berturut-turut, yakni Selasa (26/4/2022) dan Rabu (27/4/2022).

Sekretaris Perusahaan GoTo, R A Koesoemohadiani, menyampaikan pada 26 April GoTo mengambil sejumlah 237.102 saham baru dengan total nilai Rp2 triliun.

Promosi Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Hektare Lahan Kritis melalui Reboisasi

“Tujuan transaksi adalah untuk modal kerja Tokopedia dalam rangka mendukung strategi pengembangan Tokopedia melalui beberapa inisiatif seperti akuisisi pelanggan, penjualan, dan pemasaran, pengembangan produk, dan beban operasional,” kata dia, Rabu (27/4/2022).

Sedangkan pada Rabu (27/4/2022), GoTo kembali membeli saham baru Tokopedia sejumlah 73.502 saham. Total nilai pengambilbagian saham adalah Rp620 miliar.

Transaksi tersebut ditujukan untuk modal kerja entitas anak dan aktivitas investasi yang akan dilakukan oleh entitas anak. Diketahui, Tokopedia merupakan anak perusahaan yang dimiliki oleh perseroan sebesar 99,99%.

Baca Juga: Kado Manis Ultah Solo, Omzet UMKM Naik 5 Kali Lipat Lewat Tokopedia

Koesoemohadiani memastikan transaksi itu tidak merugikan keuangan perseroan. Sementara saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GoTo) mengalami auto reject bawah (ARB) untuk pertama kalinya pada perdagangan Rabu (27/4/2022). Saham GoTo tercatat turun ke zona merah dengan merosot 20 poin atau 6,45% ke level Rp290 per saham.

Menurut Associate Director of Investment and Research Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus, Nico Demus, jika berbicara mengenai saham GoTo, maka tengah berbicara mengenai potensi di masa yang akan datang.

“Tidak hanya berbicara mengenai persepsi dan ekspektasi, tetapi, juga bicara trauma akan saham PT Bukalapak.com Tbk. [BUKA] yang naik dua tiga hari, tapi ARB berjilid-jilid. Ini menjadi perhatian pasar,” kata Nico saat dihubungi, Rabu (27/4/2022).

Baca Juga: Kapitalisasi Pasar Rp455 Triliun, GoTo Masuk Daftar 5 Top Market BEI

Nico menjelaskan ketika saham GoTo anjlok 2% hingga 4%, pelaku pasar melihat hal ini akan menjadi tanda-tanda saham GOTO akan bernasib sama seperti BUKA. Akibat hal ini, terjadi tekanan jual besar terhadap saham GoTo.

Namun, lanjutnya, di tengah situasi dan kondisi akan sensasi yang dihasilkan GoTo, tujuan investasi dari masing-masing pelaku pasar dan investor akan menjadi poin penting.

Menurutnya, investor yang bertujuan trading di jangka pendek, akan menjual saham GoTo ketika sahamnya turun 2%-3%. Sedangkan untuk investor yang berinvestasi pada saham GoTo dalam jangka panjang, saham emiten teknologi itu bisa menjadi sebuah pilihan.

“Beli akan menjadi sebuah kesempatan. Akan tetapi, yang mesti kita perhatikan, seberapa dalam GOTO akan terkoreksi apakah ini sudah cukup oke untuk kita akumulasi beli. Itu akan kembali ke kebijakan investor masing-masing,” kata dia.

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul: Gojek Tokopedia (GOTO) Ambil Saham Baru Rp2,6 Triliun, Buat Apa?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya